Mantan Menteri Perhubungan, Ignasius Jonan dikabarkan ditunjuk menjadi Ketua Panitia Pelaksana Kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia. Paus Fransiskus dijadwalkan akan melakukan kunjungan kenegaraan ke Indonesia pada 3 September sampai 6 September 2024.
Adapun yang berperan sebagai panitia pengarah dalam kunjungan kenegaraan tersebut antara lain yaitu Uskup Agung Keuskupan Agung Jakarta Kardinal Ignatius Suharyo, Dubes Vatikan untuk Indonesia Mgr Pierro Pipppo, dan Ketua Konferensi Waligereja Indonesia Mgr Antonius Subianto Bunjamin.
Lantas, seperti apakah rekam jejak Ignasius Jonan?
Rekam Jejak Ignasius Jonan
Baca Juga: Desak Gencatan Senjata di Gaza, Paus Fransiskus: Tolong, Cukup!
Ignasius Jonan lahir di Singapura, 21 Juni 1963. Rekam jejaknya terbilang sangat mentereng. Setelah lulus kuliah dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Jurusan Akuntansi, Universitas Airlangga Surabaya, Jonan melanjutkan pendidikannya ke Fletcher School Tufts University, Amerika Serikat.
Namanya mulai menjadi sorotan setelah ia menjabat sebagai direktur PT Kereta Api Indonesia (KAI) karena banyak melakukan gebrakan saat menjadi nomor satu di transportasi massal tersebut.
Mulai dari pemberantasan percaloan tiket, penerapan sistem boarding pass, tiket daring, sampai dengan penjualan tiket melalui toko ritel.
Diketahui, toilet stasiun yang mulanya kotor dan harus bayar, kini digratiskan dan diperbanyak jumlahnya. Semua kereta api juga dilengkapi AC dan diberi larangan merokok agar penumpang merasa aman dan nyaman.
Kesuksesan lainnya selama ada di PT Kereta Api Indonesia, Jonan berhasil membawa keuntungan pada 2009 sebesar Rp 154,8 miliar dibandingkan tahun sebelumnya yang mengalami kerugian Rp 83,5 miliar.
Baca Juga: Dubes RI untuk Vatikan: Gereja Katolik Tidak akan Mengakui Perkawinan Sejenis
Bahkan, di tahun 2013 perusahaan kereta ini sudah mencatatkan keuntungan sebesar Rp 560,4 miliar. Aset PT KAI pun meningkat saat masih dipimpin oleh Jonan dari yang awalnya Rp 5,7 triliun pada tahun 2008, menjadi Rp 15,2 triliun pada tahun 2013.
Sebelum berhasil di PT KAI, Jonan juga sempat menjadi direktur di usianya yang masih 36 tahun. Ia menjadi direktur di Citibank.
Dari sana, ia kemudian menjadi Direktur Utama PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (Persero), dan kembali lagi di Group Citibank.
Saat itu, ia dikenal menjadi sosok muda yang cerdas dan profesional. Prinsip profesionalisme tersebut selalu dipegang oleh Jonan sampai presiden terpilih Jokowi mengangkatnya sebagai Menteri Perhubungan dalam Kabinet Kerja 2014 - 2019.
Jonan merupakan salah satu menteri yang diangkat dari kalangan profesional. Dua tahun berjalan menjadi Menteri Perhubungan, Jonan terkena gelombang reshuffle kabinet.
Pada 27 Juli 2016, posisinya digantikan oleh anak buahnya yakni Budi Karya Sumadi Direktur Utama PT Angkasa Pura II.
Namun, berselang dua bulan, Presiden Jokowi yang sejak awal sudah terkesima dengan karakter dan kemampuan yang dimiliki Jonan, ia mengangkat kembali Jonan sebagai Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) pada 14 Oktober 2016.
Kontributor : Syifa Khoerunnisa