4. Sebagai tanda syukur atas pahala dan rida Allah SWT
Puasa Syawal merupakan bukti syukur seorang hamba karena selama bulan Ramadan telah memperoleh anugerah dari Allah SWT, baik berupa ibadah-ibadah yang bisa dijalankan.
5. Menjaga konsistensi ibadah kepada Allah SWT
Berpuasa Syawal sebagai cara dalam menjaga konsistensi puasa yang sudah dilakukan selama Ramadan.
Niat dan tata cara puasa Syawal
Untuk niat puasa Syawal sudah dapat dibacakan saat masuknya Magrib. Namun, waktu niat ini tetap diperbolehkan hingga sebelum Zuhur keesokan harinya. Selama orang tersebut belum makan, minum, atau hal yang membatalkan puasa, maka niat masih boleh dilakukan. Berikut bacaan niat untuk puasa Syawal:
“Nawaitu shauma ghadin ‘an adâ’i sunnatis Syawwali lillahi ta‘âlâ.”
Artinya: “Aku berniat puasa sunah Syawal esok hari karena Allah.”
Sementara untuk mereka yang niat puasa di pagi hari dapat membaca bacaan berikut:
Baca Juga: Apakah Hari Kedua Lebaran Boleh Puasa? Ini Hukum, Waktu dan Niat Puasa Syawal
“Nawaitu shauma hâdzal yaumi ‘an adâ’i sunnatis Syawwali lillahi ta‘âlâ.”