Suara.com - Hari ketiga libur lebaran biasa dimanfaatkan masyarakat untuk berwisata, setelah dua hari sebelumnya berkeliling silaturahmi ke tempat sanak saudara. Tapi perasaan ingin bahagia dan bersenang-senang bisa buyar, ketika niat liburan malah terhambat jalanan macet dan antrean mengular.
Suara.com melaporkan kawasan Puncak, Jawa Barat, menjadi langganan macet karena tingginya animo masyarakat yang ingin berlibur. Destinasi wisata seperti Dunia Fantasi di Ancol, Jakarta Utara, juga viral karena antrean mengular tak hanya untuk masuk ke dalam, tapi juga menikmati wahana.
Perihal ini, dr. Andri, SpKJ pakar psikosomatik dari RS EMC Alam Sutera menjelaskan bahwa sebelum liburan, mental harus disiapkan dahulu. Misalnya, dengan menerima bahwa tidak semua hal akan berjalan seperti yang direncanakan.
"Sebenarnya kalau kita liburan itu seringkali kan kita sudah merencanakannya jauh-jauh hari, kemudian kita mengharapkan itinerary yang kemudian harus dipenuhi. Nah pada beberapa orang ada orang-orang tertentu, kayaknya tuh kalau liburan harus saklek sama itinerary itu, padahal seringkali yang kita hadapi itu berbeda," terang dr Andri saat dihubungi Suara.com.
Baca Juga: Puncak Macet! Ini 10 Destinasi Wisata Sukabumi buat Warga Jabodetabek yang Mau Liburan
Ia pun pernah mengalami sendiri momen liburan tak berjalan sesuai seperti yang direncanakan, saat berkunjung ke Korea Selatan. Meski telah membeli tiket untuk masuk ke Legoland, kehadiran cuaca buruk yang tidak terduga memaksa mereka untuk tetap melanjutkan perjalanan meskipun hujan deras mengguyur sepanjang hari.
Hasilnya, pengalaman liburan yang diharapkan menjadi hambar dan menyebabkan kekecewaan, terutama bagi anak-anak yang menginginkan keseruan yang lebih.
Pengalaman tersebut menunjukkan pentingnya merencanakan liburan dengan bijak, terutama saat bepergian dengan keluarga atau orang tua yang sudah lanjut usia. Menjadi fleksibel dalam mengatur jadwal dan mengantisipasi kemungkinan perubahan cuaca atau kejadian tak terduga lainnya dapat membantu mengurangi stres dan memastikan pengalaman liburan yang lebih menyenangkan.
"Nah ada sebagian orang yang merasa bahwa ketika dia sedang liburan dia malah jadi capek gitu ya, malah merasakan kelelahan. Jadi bukan yang mendapatkan suatu kenyamanan akibat liburan, tapi malah kelelahan karena harus memenuhi semuanya," terangnya lagi.
Pentingnya merasakan perjalanan sebagai bagian dari liburan, bukan hanya mencapai tujuan wisata, juga ditekankan. Memanfaatkan momen-momen bersama dan menghadapi tantangan yang muncul dengan sikap yang positif dapat meningkatkan kualitas pengalaman liburan secara keseluruhan.
Jadi, saat merencanakan liburan berikutnya, ingatlah untuk tetap fleksibel, menikmati setiap momen perjalanan, dan bersiap menghadapi kemungkinan perubahan yang tidak terduga. Karena pada akhirnya, yang terpenting bukan hanya tujuan akhirnya, melainkan perjalanan dan kenangan yang tercipta selama petualangan tersebut.
"Makanya kalau kita melihat proses perjalanan itu yang kita harus nikmati perjalanannya, bukan hanya tujuannya. Kita harus nyampe ke tempat wisata ini, kita nyampe ke tempat wisata itu, enggak kayak gitu. Tapi kebersamaan di perjalanannya, bagaimana kita menghadapi situasi yang tidak pas yang dalam kehidupan ketika liburan itu," tutupnya.