Suara.com - Muhammad Ainun Nadjib alias Cak Nun merupakan salah satu tokoh agama, penyair, sekaligus budayawan terkenal di Tanah Air. Tak heran apabila ajarannya membekas bagi banyak orang.
Mengutip dari unggahan akun X @/hasyimmah pada Kamis (11/4/2024), ajaran dari Cak Nun yang dinilai begitu membekas adalah pembelajaran tentang bagaimana cara berdoa kepada Allah SWT.
Cak Nun mengatakan apabila umat Islam perlu memberikan puji-pujian dahulu sebelum berdoa ataupun meminta sesuatu kepada Allah SWT. Hal ini seperti yang tercermin dalam surat Al-Fatihah.
"Menurut Cak Nun, saat kita berdoa atau meminta sesuatu ke Allah, itu jangan ujug-ujug atau langsung to the point. Buka dulu dengan pujian-pujian ke 'pihak' yang kita minta," tulisnya.
Baca Juga: Prediksi Cak Nun Beras Mahal Dan Menteri Keuangan Mundur Viral, Bakal Terbukti?
"Begitulah ajaran Al Fatihah. Di surat itu, kita ditunjukkan bahwa untuk meminta sesuatu, kita diajarkan untuk memuji-muji dulu,"
"Dari 7 ayat Al Fatihah, kita baru benar-benar 'meminta' itu di ayat ke-6. Sebelumnya kita puji-puji dulu Tuhan. Itulah pelajaran pertama yang saya selalu ingat dari Cak Nun," tambahnya.
Cak Nun mengatakan jika hal tersebut juga harus dilakukan dalam hablum minannas atau ketika umat Islam berhubungan dengan sesama manusia.
Umat Islam tidak boleh hanya berfokus dengan kebutuhan dan kepentingan sendiri, melainkan juga harus memikirkan kepentingan pihak lain.
"Cak Nun juga menjelaskan bahwa hal tersebut bukan hanya ketika berdoa, melainkan ketika berhubungan sesama manusia. Jangan hanya fokus pada kebutuhan kita saja, kita harus memikirkan yang lain juga," terang akun X @/hasyimmah.
Baca Juga: Tokoh Agama Yakin Masyarakat Bisa Jaga Kedamaian Usai Pemilu, Asalkan...
"Jangan hanya fokus pada kepentingan kita saja, kita juga memikirkan kepentingan pihak lain. Itulah pelajaran pertama yang saya dapat dari Cak Nun. Simpel. Tapi pelajaran itu tak akan pernah saya lupakan," tambahnya.
Ajaran kedua yang dinilai begitu membekas yaitu terkait dengan dosa-dosa kecil yang sering kali diremehkan oleh umat Islam. Ajaran ini ada dalam buku yang dirilis oleh Cak Nun berjudul Slilit Sang Kiai.
"Cak Nun menyampaikan (kurang lebih) bahwa kita bisa mendapatkan masalah dari dosa kecil yang kita remehkan, terutama pada dosa yang merugikan orang lain," terangnya.
"Meski kecil, dosa kepada orang lain bisa saja tak termaafkan jika orang itu tak mau memaafkan. Bahkan jika yang melakukan dosa itu di level seorang Kiai," imbuhnya.
Pendakwah kondang kelahiran 27 Mei 1953 itu menjelaskan apabila umat Islam harus berhati-hati dalam bertindak agar tak menyakiti dan bahkan mengambil hak orang lain.
"Maka dari itu kita harus hati-hati. Jangan sampai kita mengambil hak atau menyakiti orang lain. Yang kecil saja bisa menghalangi kita dari surga, apalagi yang besar," tandasnya.