"Tapi aku masih ngira kalau itu cuma kelilipan aja. Mata aku langsung ngeluarin air sekaligus sedikit darah, aku lap pelan-pelan pakai tisu. Pas air matanya udah berhenti keluar, di situ aku baru sadar kalau ternyata ada yang nusuk ke mata aku," sambungnya.
Sang cewek pun awalnya berupaya menghilangkan besi itu sendiri. Namun karena sakitnya yang tak terkira, ia akhirnya menyerah dan meminta bantuan sang ibu.
"Awalnya mau aku cabut sendiri, karena aku masih denial. Aku masih ngira kalau itu cuma nempel bukan nanceb. Pas dicoba disentuh pelan-pelan ternyata sakit banget. Di situ aku langsung manggil mama aku buat minta tolong, mamaku juga tadinya mau bantuin buat nyabut si besinya," bebernya.

"Tapi (mama) gak bisa (cabut) karena akunya langsung teriak, sakit banget woi. Mamaku langsung ngajak aku ke puskesmas soalnya paling deket dari rumah, sampai sana aku dirujuk buat ke RS karena katanya beresiko. Akhirnya aku sama mama langsung berangkat ke salah satu RS di Rangkasbitung," lanjut cewek ini.
Namun sesampainya di rumah sakit, cewek ini tidak langsung mendapatkan pertolongan. Alasannya UGD penuh. Akhirnya ia dan sang ibu berganti rumah sakit setelah menunggu berjam-jam, tetapi tetap tidak dilayani.
"Sampai di RS yang gak bisa aku sebutin namanya, ternyata UGD-nya penuh. Aku disuruh nunggu dulu, tapi ditunggu-tunggu dari jam 13.00 WIB sampai jam 15.30 WIB ternyata UGD-NYA masih penuh. Aku udah gaK kuat nunggu lagi karena udah pusing sekaligus sakit banget ini mata," aku sang cewek.
"Aku sama mama memutuskan buat pindah ke RS lain yang sekiranya UGD-NYA gak penuh. Singkat cerita sampe lah di RS umum, setelah dicek dan ditanya-tanya, ternyata RS-nya nolak karena katanya gak sanggup. Harus ke RS khusus mata atau minimal klinik mata (intinya harus yang spesialis mata)," sambungnya.
Karena rumah sakit biasa tidak bisa menangani, cewek ini akhirnya pergi ke spesialis mata dalam kondisi sudah kesakitan. Beruntung begitu sampai ke rs dengan spesialis mata, ia langsung dilayani dan mendapatkan jadwal operasi hari itu juga.
"Mereka nyaranin buat ke serang, aku mutusin buat pulang dulu kerumah (posisi udah jam 5 sore). Jam setengah 6 sore, aku langsung berangkat ke tempat itu dan di sana mata aku kayak dikasih cairan. Pas udah dikasih cairan itu mata aku gak berasa sakit (kaya dibius)," ceritanya.
Baca Juga: Bikin Terenyuh! Demi Sesuap Nasi Ribuan Porter Berlarian Berebut Angkat Barang Penumpang
"Jam setengah 7 malem, baru aku dioperasi dalam keadaan sadar. Aku inget banget di situ mata aku dibuka pakai alat medis, gak lama dokternya ngambil besi yang nanceb di mata aku pakai gunting khusus," tambahnya.