Media sosial X baru-baru ini ramai memperbincangkan sosok Heri, sopir bus Primajasa yang turut menjadi korban dalam kecelakaan maut di KM 58 ruas tol Jakarta-Cikampek.
Heri yang menjadi korban selamat dari kecelakaan maut tersebut santer diperbincangkan karena menjadi orang yang paling mengetahui penyebab kecelakaan yang menewaskan 12 orang tersebut.
Heri menjelaskan secara jelas awal mula kronologi kecelakaan maut di KM 58 Jalan Tol Jakarta-Cikampek, wilayah Kabupaten Karawang, Jawa Barat. Ia menyebut bahwa kejadian itu berawal pada saat ia mengendarai bus Primajasa dari arah Bandung menuju Jakarta.
Menurutnya, pada saat itu di jalur dari arah Cikampek menuju arah Jakarta tengah dilakukan contraflow. Dua lajur yang digunakan oleh pemudik dari arah Jakarta menuju Cikampek.
Baca Juga: Grand Max Langsung Meledak, Ini Rekaman Video Detik-detik Kecelakaan Maut Tol Cikampek
Setelah sampai di kilometer 58, Heri mengaku kaget karena secara mendadak ada kendaraan Gran Max di jalur contraflow di depannya, hingga menabrak bagian depan bus.
Pada saat itu, Heri mengaku langsung menghindar ke arah kiri dan kemudian menabrak kendaraan yang lainnya. Oleh karena kejadian itu, busnya mengalami kerusakan bagian depan mobil dan juga bodi kiri mobil.
Terkait dengan Heri, polisi memastikan bahwa sopir bus Primajasa ini hanya berstatus sebagai saksi. Kasi Humas Polres Karawang, Ipda Kusmayadi menerangkan bahwa Heri tidak ditahan karena ia berstatus sebagai saksi.
Menurutnya, Heri hanya menjalani pemeriksaan di Polres Karawang dan sudah diperbolehkan pulang sejak Senin, 8 April 2024 lalu.
Seperti diketahui, pada Senin pagi kemarin terjadi kecelakaan maut yang melibatkan juga kendaraan di ruas Tol Japek KM 58.
Baca Juga: Kapolri Bicara Penyebab Pasti Kecelakaan Maut Tol Cikampek Km 58
Tiga kendaraan terlibat dalam kecelakaan tersebut yakni satu gran max, satu terios, dan juga satu bus Primajasa yang dikendarai oleh Heri.
Kecelakaan tersebut diketahui menewaskan 12 orang karena tidak sempat menyelamatkan diri saat terjadi ledakan setelah tabrakan.
"Mobil minibus daihatsu gran max berjalan dari arah Jakarta menuju arah Cirebon dengan menggunakan jalur contraflow. Pada saat berjalan di titik KM 58+600 tiba-tiba pengemudi terlihat kehilangan kendali dan oleng ke sebelah kanan," terang Kusmayadi saat on air di Radio PRFM 107,5 News Channel Senin kemarin.
Setelah oleng ke kanan, gran max kemudian bertabrakan dengan bus Primajasa yang datang dari arah Bandung di jalurnya.
"Setelah kejadian tersebut selang beberapa saat langsung kebakaran dan meledak sehingga penumpang yang ada di gran max dan pengemudinya tidak sempat menyelamatkan diri sehingga terbakar," jelasnya.
Kontributor : Syifa Khoerunnisa