Suara.com - Hari Raya Idul Fitri sering kali dianggap sebagai hari kemenangan. Padahal hal itu tak terjadi di zaman Rasulullah SAW.
Hal ini disampaikan oleh Prof. Quraish Shihab yang menyebut banyak hal baru muncul setelah Nabi Muhammad SAW wafat. Salah satunya menyebut Hari Raya Idul Fitri sebagai hari kemenangan.
"Saya pribadi merasa terganggu ketika orang-orang di TV menamai Idul Fitri dengan hari kemenangan," ujar Prof Quraish seperti dikutip dari NU Online.
"Saya bertanya kemenangan terhadap siapa? Siapa yang Anda lawan sehingga Anda mengatakan bahwa Idul Fitri itu hari kemenangan. Menang melawan nafsu Anda? Menang melawan setan? Apa benar itu? Ini agaknya karena kita keliru atau orang-orang itu keliru memahami arti faizin dengan menang," imbuhnya.
Baca Juga: Wamenag Sebut Hampir Dipastikan Idulfitri 1445 Hijriah Jatuh Pada Rabu 10 April Besok
Menurut Quraish Shihab perjuangan melawan nafsu, perjuangan melawan setan selama Bulan Ramadan merupakan pertempuran berlanjut tidak ada hentinya kecuali setelah manusia mati.
"Jangan pernah menduga Idul Fitri itu hari kemenangan karena kalau Anda mengatakan bahwa Idul Fitri hari kemenangan, kemenangan itu menjadikan anda berleha-leha, menjadikan manusia merasa bangga," tegas Prof Quraish