"Dengan demikian, Golkar bisa berkuasa di basis pemilih terbesar seperti Jabar, Jakarta, Jatim, Sumut, Sulsel, Banten," pungkasnya.
Cuitan Jhon Sitorus itu pun langsung ramai menuai atensi warganet. Mereka menuliskan beragam pendapat di kolom komentar mengenai peluang Ridwan Kamil dan Atalia menjadi penguasa Jabar.
"Suami gubernur, istri walikota, anak bupati, keponakan anggota DPRD. Ipar gubernur propinsi lain, biasa. Karena dicontohin. Selamat datang KKN. Pahlawan reformasi, perjuangan kalian sia-sia," sindir warganet.
"Seseorang yang niat banget jadi pejabat tetapi tidak tahu tujuan inti sebagai pejabat dan sekedar untuk menikmati gaji, fasilitas dan penghormatan rakyat/bawahan dia akan menjadi orang yang paling menyesal setelah mati," komentar warganet.
"Emang bisa anggota DPR jadi kepala daerah? Berarti ntar tiap rapat sidang DPR walkout terus gitu?" tanya warganet.
"Kalau mau jadi kepala daerah berarti posisinya sebagai anggota DPR harus dikasi ke kader yang lain donk," timpal yang lain.
"Semakin terasa dah negara ini satu keluarga jadi penguasa pemerintah, tidak yang daerah sampai pusat. #demokrasi #tolakKKN #nopotisme," tulis warganet.
Sementara itu, Ridwan Kamil telah angkat bicara mengenai keputusannya dan sang istri. Ia menegaskan bahwa kekuasaan bukanlah segalanya. Karena itu, Ridwan Kamil dan istri telah sepakat untuk tidak memimpin dalam satu provinsi yang sama.
Dengan kata lain, Ridwan Kamil menjelaskan jika ia maju sebagai Gubernur Jabar, maka Atalia akan tetap melanjutkan jabatan sebagai anggota DPR RI.
Baca Juga: Tak Lagi Paksakan Kehedak ke Anak, Atalia Praratya Ikhlas Zara Lepas Hijab
"Kami berdua sudah sepakat (bahwa) kekuasaan bukan segalanya. Jika saya maju Gubernur Jabar, lebih elok Bu Atalia tetap di DPR," tegas Ridwan Kamil.