Suara.com - Usai heboh Camillia Azzahra alias Zara putuskan lepas hijab, ternyata Ridwan Kamil terbang langsung ke Inggris untuk mendampingi sang buah hatinya yang masih berusia 19 tahun itu.
Fakta ini diungkap langsung istri Ridwan Kamil, Atalia Praratya kepada awak media, seperti yang dibagikan akun TiTok @yurrierfansyah, dilihat suara.com, Senin (8/4/2024). Ia mengatakan mantan Gubernur Jawa Barat itu berusaha memberikan dasar pemahaman yang baik kepada anak keduanya.
"Ini juga prosesnya saya sudah mendiskusikan dan memberikan nasehat luar biasa, sampai ayahnya (Ridwan Kamil) pun sekarang ke sana sebetulnya," ujar Atalia.
Seperti diketahui, saat ini Zara tidak tinggal di Indonesia karena tengah menempuh pendidikan di Newcastle University, Inggris jurusan arsitektur. Bahkan demi mengejar impiannya, Zara juga rela melepas kesempatannya bersekolah di Institut Teknologi Bandung (ITB) seperti kakaknya, Emmeril Kahn Mumtadz dan ayahnya, Ridwan Kamil.
Baca Juga: Profil dan Ranking Newcastle University: Tempat Zara Anak Ridwan Kamil Kuliah di Inggris
Perempuan yang akrab disapa Bu Cinta ini juga sangat memahami gejolak usia muda yang dialami buah hatinya, terlebih setiap anak walaupun lahir dari orangtua yang sama tapi memiliki karakter dan sifat yang berbeda.
"Ya mungkin saya juga mengalami yang (sama dialami Zara), hanya berbeda saja bentuknya. Jadi mohon doanya, dia masih muda, masih 19 tahun," terang Atalia.
Di sisi lain, perempuan yang berhasil meraih predikat doktor itu menjelaskan apa yang dialami Zara dan keputusannya melepas hijab juga jadi salah satu perjalanan spiritual. Sehingga yang bisa dilakukan Atalia dan Ridwan Kamil hanyalah membimbing sang buah hati.
"Sehingga yang kami bisa lakukan adalah selalu membimbing. Nah, pada suatu masa ketika dia mengalami kegalauan yang luar biasa itu, dia mengalami proses yang kita sebut dengan spiritual jurnalnya sendiri," papar Atalia.
Cara membimbing anak remaja
Baca Juga: Beda Reaksi Ridwan Kamil dan Atalia Praratya Soal Keputusan Zara Lepas Hijab, Tetap Suportif Semua?
Kondisi yang dialami Zara membuat banyak orang mempertanyakan cara membimbing anak remaja yang dinilai cukup menantang. Apalagi remaja sudah terpapar pergaulan lingkungan luar, sekolah, teman hingga informasi di zaman serba digital yang mengalir deras.
Berikut ini cara membimbing anak remaja yang bisa dilakukan orangtua, agar tidak salah arah dan jadi pribadi yang lebih baik:
1. Buat komunikasi terbuka
Buatlah lingkungan yang aman dan terbuka di mana anak remaja merasa nyaman berbicara dengan Anda. Dengarkan dengan empati, tanpa menghakimi atau menyalahkan, dan berikan kesempatan bagi mereka untuk mengungkapkan pendapat dan perasaan mereka.
2. Jadi contoh yang baik
Anak remaja cenderung meniru perilaku orang dewasa di sekitar mereka. Oleh karena itu, penting bagi Anda untuk menjadi contoh yang baik dalam perilaku, komunikasi, dan penyelesaian masalah.
3. Beri batasan jelas
Tetapkan batasan yang jelas dan konsisten untuk perilaku anak remaja, tetapi juga berikan alasan yang masuk akal di balik batasan tersebut. Anak remaja perlu memahami konsekuensi dari tindakan mereka dan merasa bahwa batasan tersebut adil.
4. Ajak diskusi buat keputusan
Berikan kesempatan bagi anak remaja untuk terlibat dalam pengambilan keputusan yang memengaruhi hidup mereka, seperti dalam pemilihan sekolah, kegiatan ekstrakurikuler, atau rencana liburan keluarga. Ini membantu mereka merasa dihargai dan bertanggung jawab atas pilihan mereka.
5. Ajarkan keterampilan hidup
Berikan anak remaja keterampilan praktis yang mereka butuhkan untuk sukses dalam kehidupan, seperti keterampilan manajemen waktu, kemampuan berkomunikasi yang efektif, dan keterampilan mengatasi konflik.
6. Dukung minat dan bakat anak
Tunjukkan minat pada minat dan bakat anak remaja Anda, dan dorong mereka untuk mengeksplorasi minat mereka lebih lanjut. Ini membantu mereka merasa dihargai dan termotivasi untuk belajar dan berkembang.
7. Beri privasi
Hormati privasi anak remaja Anda dan berikan mereka ruang untuk merasa nyaman menjalani hidup mereka sendiri. Ini penting untuk membangun kepercayaan dan memungkinkan mereka untuk mengembangkan identitas dan otonomi mereka sendiri.
8. Ajarkan mandiri
Ajarkan anak remaja Anda untuk mengambil tanggung jawab atas tindakan dan keputusan mereka sendiri. Ini membantu mereka membangun kemandirian dan rasa percaya diri dalam menghadapi tantangan hidup.
9. Beri dukungan emosional
Berikan dukungan emosional yang kuat kepada anak remaja Anda, terutama saat mereka mengalami kesulitan atau tekanan. Jaga komunikasi terbuka dan tunjukkan bahwa Anda selalu ada untuk mendukung mereka.
10. Bersikap fleksibel
Ingatlah setiap anak remaja adalah individu unik dengan kebutuhan dan kepribadian mereka sendiri. Jadilah fleksibel dalam pendekatan Anda dan terbuka untuk beradaptasi dengan perubahan yang terjadi dalam kehidupan mereka.