Asal Usul Jemaah Aolia di Gunungkidul yang Laksanakan Salat Idul Fitri Lebih Awal

Sabtu, 06 April 2024 | 12:38 WIB
Asal Usul Jemaah Aolia di Gunungkidul yang Laksanakan Salat Idul Fitri Lebih Awal
Seorang petugas keamanan melakukan pengamanan saat ratusan Jamaah Aolia menggealr Salat Idul Adha di Dusun Dimoro Panggang III Kalurahan Giriharjo Kapanewon Panggang, Gunungkidul, Senin (26/6/2023). [Kontributor Suarajogja.id/ Julianto]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Jamaah Aolia melaksanakan salat Idul Fitri 5 hari lebih awal dari yang ditetapkan oleh pemerintah yakni pada Jumat, 5 April 2024 kemarin. Ternyata jemaah Aolia memiliki pemahaman berbeda dari pemerintah soal penetapan sholat Id. Momen jemaah Aolia lebaran lebih awal nyatanya bukan kali pertama terjadi. 

Pada tahun 2023, jemaah Aolia yang beralamat di Panggang III, Giriharjo, Panggang, Gunungkidul juga menggelar Salat Idul Fitri pada Kamis (20/4/2023) yang berarti 2 hari lebih cepat dari jadwal Salat Idul Fitri yang ditetapkan pemerintah pada Sabtu (22/4/2023).

Lantas bagaimana asal usul jemaah Aolia di Gunungkidul yang salat Idul Fitri lebih awal? Simak penjelasan berikut ini.

Asal Usul Jemaah Aolia

Sejumlah jamaah Aolia telah menggelar salat Idul Fitri lebih dulu di Gunungkidul, Jumat (5/4/2024). [Kontributor Suarajogja.id/ Julianto]
Sejumlah jamaah Aolia telah menggelar salat Idul Fitri lebih dulu di Gunungkidul, Jumat (5/4/2024). [Kontributor Suarajogja.id/ Julianto]

Asal usul Jemaah Aolia diungkap oleh putra ketiga pengasuh jemaah Aolia yakni Musa Asigbillah. Dia menjelaskan alasan jemaah Aolia melaksanakan Salat Idul Fitri lebih awal dan seperti apa Aolia yang diasuh oleh ayahnya. 

Musa mengatakan jemaah Aolia dipimpin langsung oleh Kiai Haji Raden Ibnu Hajar Sholeh Pranowo atau lebih dikenal dengan nama Mbah Benu. Setelah itu Mbah Benu oleh jemaahnya disebut Mursyid atau guru.

Jemaah Masjid Aolia menganut aliran Ahlussunah Wal Jamaah. Dalam aliran itu, mereka mengikuti dan berpegang teguh pada sunah Nabi dan sunah khulafaurrasyidin. 

Musa menyebut jemaah Aolia terbentuk sudah cukup lama sebelum dia lahir. Sampai saat ini, jemaah Aolia tersebar di berbagai daerah terutama Jawa Tengah dan DIY. Bahkan tidak bisa dihitung secara pasti karena jumlah jemaahnya yang sangat banyak.

"Kalau secara pasti saya tidak tahu karena sangat banyak. Di (Kecamatan) Panggang ada sekitar 10 titik," tutur Musa.

Dia menyebutkan bahwa Mbah Benu mendapat ilmu secara Laduni yang turun tiba-tiba ke pribadi Raden Ibnu Hajar Sholeh. Menurut cerita, Mbah Benu sempat dibimbing oleh mursyid-mursyid.

Baca Juga: Resep 5 Kue Jadul yang Masih Jadi Favorit Saat Lebaran

Dalam ajaran Islam, ilmu dibedakan menjadi 2 jenis yakni ilmu kasbi dan ilmu laduni. Ilmu kasbi diperoleh manusia melalui usaha seperti belajar, melakukan percobaan, dan lain-lain. Sedangkan ilmu laduni bersifat rahasia dan diturunkan secara langsung dari Allah ke dalam hati seseorang.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI