Suara.com - Seringkali momen Hari Raya Idul Fitri atau Lebaran tersebut diwarnai dengan hal-hal kurang mengenakkan bagi kaum single karena sering mendapar pertanyaan kapan nikah. Habib Jafar pun memberikan padangannya.
Habib Jafar memberikan pemahaman bagi orang-orang yang sering bertanya kapan menikah ataupun kapan hamil kepada wanita yang sudah menjadi istri. Habib Jafar menekankan bila kedua hal itu adalah privasi orang, tak etis bila ditanyakan kepada orang lain.
"Jangan paksa orang untuk menikah, jangan paksa orang untuk punya anak. Bahkan milikilah sensitivitas untuk tidak bertanya kapan nikah dan kapan punya anak khususnya saat Lebaran nanti," kata Habib Jafar dalam program Login dikutip dari YouTube Deddy Corbuzier, Minggu (6/4/2024).
Habib Jafar lantas menyinggung ucapan Nabi Muhammad SAW yang menyebut bila tidak ada paksaan untuk menikah. Pernikahan terjadi andai laki-laki atau perempuan mantap untuk naik pelaminan.
Baca Juga: Libur Lebaran 2024 Dimulai, Pemudik Motor di Pelabuhan Ciwandan Mengular Hingga 1 Kilometer
Menurut Habib Jafar, menikahlah bagi yang memang sudah siap dan mampu secara lahir dan batin untuk menghindari permasalahan yang mungkin timbul.
"Bahkan kalau mereka sekadar mau menikah jangan menikah, menikahlah saat mereka mampu. Kalau tidak, akan terjadi entah KDRT atau kekerasan terhadap anak yang dilakukan oleh orang tuanya," sambungnya.
Hal itu juga berlaku bagi pasangan suami istri yang belum dikarunia anak. Habib Jafar mengatakan perlu kesiapan mental untuk menjadi orang tua.
Habib Jafar mengacu pada perkataan ulama Habib Umar bin Hafidz yang menerangkan lebih baik untuk tidak mengungkit hal sensitif kepada orang lain, seperti masa lalu atau keputusannya tak kunjung menikah dan memiliki anak. Habib berpendapat semua orang memiliki proses hidup masing-masing.
"Guru kami Habib Umar kata bin Hafiz milikilah sensitivitas terhadap orang lain," ucap pendakwah berdarah Madura itu.
Baca Juga: Resep 5 Kue Jadul yang Masih Jadi Favorit Saat Lebaran
"Lo gak tahu betapa beratnya dia bergumul dengan semua itu. Bergumul dengan promilnya, bergumul dengan kejombloannya, dia udah begini, begitu tapi dia gak dapat (jodoh)," sambungnya.
Mungkin sekilas apa yang dikatakan dianggap sederhana, namun tak ada yang tahu bahwa perkataan atau pertanyaan tersebut bisa menyakiti hati orang.
"Dan omongan lo mungkin simpel bagi lo, tapi di hati dia betul-betul bikin berantakan," sambungnya.
Di akhir pemaparannya, Habib Jafar mengingatkan tentang bahaya lisan yang sering melukai hati orang. Dikatakannya, hal itu lebih buruk dari air liur anjing.
"Kata Nabi Muhammad Naja satu lisan al badhaat. Anjing itu memang liurnya dengan rahmat cinta Allah diciptakan najis," kata Habi Jafar.
"Tapi ada liur yang dibikin najis senajis-najisnya secara esensial oleh orang yang memilikinya yaitu najisnya lisan manusia. Najisnnya liur manusia karena bikin sakit hati orang lain," pungkasnya.