Waspada Penipuan Jelang Lebaran, Ini Ciri dan Cara Hindari Sniffing: Jangan Asal Klik!

Jum'at, 05 April 2024 | 10:57 WIB
Waspada Penipuan Jelang Lebaran, Ini Ciri dan Cara Hindari Sniffing: Jangan Asal Klik!
Ilustrasi Penipuan (Pexels/Sora Shimazaki).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Saat ini ada banyak modus penipuan belanja online, salah satunya sniffing. Modus penipuan ini semakin marak, terlebih menjelang lebaran Idulfitri 2024 karena kegiatan penjualan digital meningkat pesat di Indonesia.

Sniffing adalah modus penipuan belanja online yang bisa membuat rekening bank dan dompet digital korban terkuras hingga aplikasi belanja online disalah gunakan, saat tanpa sadar mengklik tautan di chat. Berikut ini ciri-ciri sniffing yang perlu diwaspadai:

  1. Korban mendapat chat berisi tautan file APK yang jika diklik, maka otomatis terinstal di perangkat bersangkutan.
  2. File APK yang terinstal akan meminta akses SMS yang langsung diteruskan ke pelaku sebagai tindak awal peretasan data penting korban, terutama username dan password mobile banking.
  3. Pelaku bisa meretas akses ke mobile banking korban karena kebocoran data saat log in menggunakan One Time Password (OTP) yang dikirim via SMS.
  4. Terakhir, kemungkinan akan terjadi pengambilalihan berbagai akun pribadi lainnya, seperti media sosial dan email yang bisa disalahgunakan untuk menyebarkan File APK ke daftar kontak korban.

Berikut ini cara mencegah penipuan belanja online sniffing yang perlu dilakukan:

1. Tidak apatis terhadap risiko terjebak modus penipuan online

Baca Juga: Puncak Arus Mudik di Pelabuhan Merak Diperkirakan H-4 Lebaran

Seringkali kita menganggap diri sendiri paham dan peka dalam mengendus aksi penipuan online, sehingga melupakan bahwa praktik kejahatan ini terus berevolusi seiring berkembangnya era digital.

Ilustrasi penipuan online (Freepik/user2846165)
Ilustrasi penipuan online (Freepik/user2846165)

Oleh karenanya, jangan sekalipun lengah atau bahkan mengabaikan risiko penipuan online hanya karena kita sudah terbiasa beraktivitas digital.

Cari tahu secara berkala tentang risiko penipuan online seperti apa yang sedang marak terjadi, dan bagaimana cara menghindarinya. Jangan lupa berbagi informasi kebaikan ini dengan orang lain agar sama-sama terhindar dari risiko penipuan online yang merugikan.

2. Hindari asal klik

Asal klik ini berlaku pada foto, video, dokumen, atau tautan lain yang mencurigakan atau dikirim oleh orang tidak dikenal.

Baca Juga: 1.651 Pemudik Tinggalkan Jakarta dari Terminal Kalideres, Puncaknya Diprediksi Tanggal 6-7 April

Dalam melakukan aksinya, pelaku sniffing bisa mengirimkan berbagai bentuk tautan, foto, maupun file untuk mengecoh calon korbannya. Untuk itu, ketika menerima pesan berisi tautan dari nomor tidak dikenal via chatting, jangan langsung mengklik ataupun mengunduhnya.

Namun, jika sudah terlanjur mengklik, segera kembalikan kondisi ponsel ke setelan pabrik (reset factory). Dalam kondisi ini, juga harus segera mengubah data di semua akun aplikasi seperti Blibli yang menyimpan data pribadi nomor telepon, email, password, dan PIN.

2. Rutin mengganti kata sandi

Meski sering dianggap merepotkan, namun mengganti kata sandi secara berkala pada semua aplikasi yang menyimpan data-data penting bisa jadi langkah preventif yang jitu dalam menghindari diri dari berbagai modus penipuan online, termasuk risiko sniffing.

Untuk memperkuat keamanan data pribadi, kamu juga dianjurkan untuk tidak menggunakan kombinasi kata sandi yang dengan mudah ditebak, seperti tanggal lahir.

3. Perhatikan izin akses aplikasi

Saat hendak menginstal suatu aplikasi dari tautan yang dikirim via chatting, penting untuk cek lebih dulu izin aksesnya. Langkah ini bertujuan memastikan keamanan aplikasi yang diunduh, terutama jika muncul peringatan keamanan.

Jika sudah begitu, segera hentikan aktivitas mengunduh aplikasi tersebut dan jika sudah terlanjur, cermati kembali langkah penting yang harus dilakukan sebagaimana dijelaskan di dua poin sebelumnya.

4. Segera lapor pihak berwenang

Jika menerima tautan atau file yang dirasa mencurigakan, maka sebaiknya segera melaporkannya ke pihak berwenang. Bisa juga mengecek nomor pengirim tautan maupun file mencurigakan tersebut ke aduannomor.id yang merupakan situs resmi dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo).

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI