Suara.com - Sebelum menikah dengan Olivia Allan alias Ci Oliv, ternyata Denny Sumargo sempat mendekati Sandra Dewi. Bahkan lelaki yang dijuluki Pebasket Sombong itu sampai rela membeli rumah dekat tempat tinggal istri Harvey Moeis itu.
Fakta ini dibagikan langsung Denny Sumargo saat berbincang dengan Andre Taulany yang mengunjungi tempat tinggalnya. Lelaki kelahiran Makassar, 11 Oktober 1981 itu bercerita ia membeli rumah saat masih menjalin hubungan dekat dengan Sandra Dewi.
"Di (komplek rumah) sini itu gue belinya pas gue dulu jalan sama Sandra Dewi. Jadi kalau nggak salah 2008," ujar Denny menjawab pertanyaan Andre Taulany alasan ia membeli rumah di salah satu komplek perumahan.
Menurut Denny, awalnya ia tertarik dengan rumah di komplek perumahan tersebut karena pernah mengantar Sandra Dewi pulang. Saat itu Sandra Dewi sudah menempati rumah yang dibeli hasil jerih payahnya berkarir di dunia entertainment, dan posisi rumah itu berdekatan dengan tempat tinggal Denny Sumargo saat ini.
"Dia (Sandra Dewi) beli rumah dekat sini, oke. Terus gara-gara dia beli rumah di dekat sini, dia ngasih tahu gue kalau waktu itu kan hasil pembangunan harganya murah tuh. (Kata Sandra Dewi) lu invest aja di sini den," ungkap Denny lagi menceritakan percakapannya dengan Sandra Dewi saat itu.
Benar saja, Denny Sumargo mengiyakan saran Sandra Dewi untuk investasi. Bahkan lelaki keturunan Minangkabau dan Tionghoa itu blak-blakan berinvestasi dengan tujuan mendekati Sandra Dewi.
"Tujuan gue invest waktu itu buat dekat sama Sandra Dewi tadinya. Jadi gue beli yang di sini waktu itu bentuknya belum begini," kata Denny.
Tapi sayangnya usaha pendekatannya dengan Sandra Dewi harus pupus karena perempuan asal Pangkal Pinang itu lebih pilih menikah dengan Harvey Moeis. Bahkan Sandra Dewi tidak lagi tinggal di komplek yang sama dengan Denny Sumargo dan pilih mengikuti suaminya.
"Terus abis gue beli, yah dia nikah sama orang lain. Udah terlanjur beli, rumahnya Sandra masih ada tapi ditinggalin sama bapaknya," imbuh Denny.
Suami Sandra Dewi jadi tersangka korupsi Rp 217 triliun