Transaksi Keuangan Meningkat di Bulan Ramadan, Ini Tips Menjaga Keamanan Digital di Platform Online

Vania Rossa Suara.Com
Rabu, 03 April 2024 | 14:53 WIB
Transaksi Keuangan Meningkat di Bulan Ramadan, Ini Tips Menjaga Keamanan Digital di Platform Online
Ilustrasi Keamanan Digital (Dok. Bank DBS)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Era digital telah mengubah cara kita memperingati hari raya. Kemudahan akses informasi dan hadirnya perbankan digital serta fintech memberi kemudahan dalam melakukan transaksi keuangan secara online.

Namun, meski kini bertransaksi semakin mudah, tetap penting bagi kita untuk terus memperbarui pengetahuan akan cara bertransaksi digital secara aman. Untuk itu, yuk, simak beberapa tips dari Bank DBS berikut untuk mempersiapkan diri bertransaksi digital di bulan Ramadan dan lebaran.

1. Periksa dan lindungi akun digital sebelum transfer THR kepada keluarga

Salah satu kebiasaan yang kerap dilakukan mejelang lebaran adalah memberikan sebagian dari THR atau penghasilan kita kepada keluarga atau kerabat dekat, seperti orang tua, anak, keponakan, dan lain-lain. Selain diberikan secara fisik, THR juga bisa ditransfer secara digital yang lebih mudah dan cepat.

Baca Juga: Sepanjang 2023, PPATK Temukan 100 Transaksi Korupsi Bernilai Rp 2,29 Triliun

Untuk memastikan keamanan transaksi, ada baiknya kita memeriksa aktivitas akun perbankan dan dompet digital kita secara rutin. Aktifkan pemberitahuan transaksi sehingga kita dapat segera mengetahui setiap aktivitas yang mencurigakan. Selain itu, gunakan kata sandi yang kuat dan selalu aktifkan two factor authentication (2FA) bila memungkinkan untuk perlindungan tambahan.

2. Hindari menggunakan koneksi Wi-Fi publik saat ingin beli tiket mudik

Membeli tiket mudik kini semakin mudah dilakukan lewat online travel agent ataupun ecommerce. Pembelian tiket secara online tersebut sebaiknya kita lakukan di rumah menggunakan koneksi internet yang aman. Hindari melakukan transaksi menggunakan koneksi Wi-Fi publik di restoran, shopping centre, atau kafe.

Tidak banyak orang tahu bahwa menggunakan koneksi Wi-Fi publik amat rentan terhadap serangan hacker, malware, dan penyadapan. Para hacker dapat dengan mudah mendapatkan beragam informasi pribadi dan mengelabui kita karena lemahnya pengamanan Wi-Fi publik.

Selain disarankan untuk tidak membeli tiket mudik menggunakan Wi-Fi publik, hindari juga melakukan booking hotel atau berdonasi. Lebih baik, gunakan kuota selular pribadi saja. Kita juga dapat mengaktifkan fitur Virtual Private Network (VPN) saat menggunakan Wi-Fi publik untuk menyamarkan identitas serta mengenkripsi semua situs yang memuat data penting yang kita miliki. Dan setelah selesai menggunakan Wi-Fi di tempat umum, jangan lupa untuk log out dengan meng-klik “Forget Network” atau “Lupakan Jaringan” untuk menghindari hal yang tidak diinginkan ketika kita kembali ke tempat tersebut dan tersambung dengan Wi-Fi secara otomatis.

Baca Juga: PPATK Ungkap 3,2 Juta Orang Indonesia Main Judi Online, Perputaran Uang Capai Rp327 Triliun

3. Berhati-hati saat membayar zakat atau mengakses laman sedekah digital

Bagi yang ingin menunaikan kewajibannya dalam menyambut bulan suci, penting untuk menggunakan platform tepercaya agar dana yang kita berikan dapat tersampaikan dengan baik dan dikelola secara tepat guna. Untuk itu pastikan ketika memberikan zakat, Anda memilih platform yang sudah memiliki reputasi yang dipercaya banyak orang dengan transparansi pelaporan yang baik.

Selain itu, dengan adanya Quick Response Indonesia Standard (QRIS), bisa menjadi salah satu opsi membayar zakat yang mudah. Cukup scan QRIS dan masukkan password, beres! Tapi, tetap hati-hati terhadap penipuan, ya. Waspadai QRIS palsu di tempat umum dan situs abal-abal. Jika ingin membayar zakat melalui QRIS di lokasi transaksi, perhatikan lokasinya. Jangan pindai jika tampak mencurigakan. Perhatikan nama merchant yang ditampilkan saat memindai kode, serta pastikan kode QRIS nama merchant sudah sesuai. Jangan melakukan pembayaran kode QRIS yang mencantumkan tautan URL yang dipersingkat misalnya www.zkt16.qris.id.

4. Waspada akan social engineering dan manfaatkan contactless transaction demi keamanan

Salah satu modus penipuan yang perlu kita ketahui adalah social engineering, sebuah teknik manipulasi yang memanfaatkan kesalahan manusia untuk mendapatkan akses pada informasi pribadi atau data-data berharga. Biasanya, pelaku akan berpura-pura menjadi customer service, produser acara TV, atau agen travel and tour. Mereka menjanjikan hadiah atau promo menarik yang bisa kita dapatkan setelah memberikan data pribadi dan penyerang dapat memanfaatkan informasi tersebut untuk mendapatkan akses ke akun tabunganmu dan mengurasnya.

Walau promo dan diskon memang menarik, tapi kita harus tetap waspada, ya! Selalu pastikan keabsahannya dan jika ragu atau menemukan bukti bahwa ini adalah modus penipuan, jangan lupa untuk langsung blokir nomor tersebut agar tidak menghubungi kita kembali di kemudian hari.

Selain itu, saat hendak mencantumkan data pribadi seperti nomor kartu kredit, kode CVV, dan lain-lain, pastikan kita hanya mengisi pada website/platform yang resmi dan selalu gunakan two factor authentication (2FA).

Semoga dengan langkah-langkah yang dijelaskan di atas, kita dapat lebih siap dan waspada dalam menghadapi berbagai ancaman yang muncul di dunia digital.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI