Profil Romo Magnis yang Dicecar Hotman Paris di Sidang MK, Ternyata Bukan Sosok Sembarangan

Selasa, 02 April 2024 | 19:56 WIB
Profil Romo Magnis yang Dicecar Hotman Paris di Sidang MK, Ternyata Bukan Sosok Sembarangan
Ahli dari kubu Ganjar-Mahfud MD, Franz Magnis-Suseno atau Romo Magnis dalam sidang sengketa Pilpres 2024 di Gedung Mahkamah Konstitusi (MK), Jakarta Pusat, Selasa (2/4/2024). (tangkap layar YouTube Mahkamah Konstitusi)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Romo Magnis baru-baru ini menjadi sorotan usai menjadi saksi ahli dari Tim Ganjar-Mahfud saat sidang sengketa Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 di Mahkamah Konstitusi.

Ia mengungkap beberapa pelanggaran etika berat yang terjadi selama kontestasi politik. Namun, dalam persidangan ia malam dicecar oleh Tim hukum 02 Hotman Paris.

Dalam kesempatan itu, Hotman Paris membantah soal tudingan Presiden Jokowi membagikan bansos.

Lantas siapa sih sosok Romo Magnis ini, berikut profilnya.

Baca Juga: Romo Magnis Singgung Presiden di Sidang Sengketa Pilpres: Mirip Karyawan yang Ambil Uang Tunai dari Kas Toko

Profil Romo Magnis

Guru Besar Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara, Frans Magnis Suseno saat berbicara dalam acara diskusi yang mengangkat tema Menyelamatkan Demokrasi dari Cengkeraman Oligarki dan Dinasti Politik di Hotel Borobudur, Jakarta, Selasa (14/11/2023). (Suara.com/Fakhri)
Guru Besar Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara, Frans Magnis Suseno saat berbicara dalam acara diskusi yang mengangkat tema Menyelamatkan Demokrasi dari Cengkeraman Oligarki dan Dinasti Politik di Hotel Borobudur, Jakarta, Selasa (14/11/2023). (Suara.com/Fakhri)

Romo Magnis Suseno adalah Maria Franz Anton Valerian Benedictus Ferdinand von Magnis. Ia juga dikenal dengan nama Franz Magnis-Suseno atau Franz Graf von Mag.

Romo Magnis Suseno lahir pada 26 Mei 1936 di Eckersdorf, Sesilia, Distrik Glatz, Jerman yang sekarang bagian dari Polandia.

Selain berdarah bangsawan, keluarga Romo Magnis Suseno juga termasuk dalam golongan rohaniawan Katolik yang taat. Romo Magnis Suseno mengisi masa mudanya dengan mendalami kerohanian di Neuhausen, antara tahun 1955-1957.

Pada tahun 1961, dalam usia 25 tahun ia dikirim ke Indonesia untuk mengenyam pendidikan di bidang filsafat dan teologi. Romo Magnis Suseno memperoleh kewarganegaraan Indonesia pada tahun 1977.

Baca Juga: Niat Bantu Relawan yang Dianiaya, Kader PDIP Malah Diancam Ditembak

Pada tahun 1968, ia ditugaskan ikut membangun suatu tempat studi filsafat di Jakarta yang kemudian diberi nama Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara (diambil dari nama mendiang R.P. Prof. Dr. Nicolaus Drijarkara, SJ). Sekolah Tinggi itu membuka kuliahnya pada tahun 1969 dengan delapan mahasiswa. Sekarang, jumlah mahasiswa hampir 400 orang, baik di tingkat sarjana, magister maupun doktor.

Romo Magnis juga berteman baik dengan Presiden ke-4 RI, Abdurrahman Wahid (Gus Dur), dan menganggap Gus Dur sebagai orang paling penting dalam hidupnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI