Suara.com - Memiliki perangai asik dan gaul, Habib Husein bin Jafar Al Hadar kerap meladeni pertanyaan-pertanyaan nyeleneh dari netizen. Tapi kali ini, ada loh pertanyaan netizen yang bisa bikin Habib Jafar, panggilan akrabnya, sewot.
Habib Jafar blak-blakan mengingatkan bahayanya calon pasangan suami atau istri disebut baik tapi tidak salat. Bahkan ulama keturunan Nabi Muhammad SAW itu mengatakan hubungan keluarga jodoh yang tidak salat rentan pengkhianatan. Keterangan ini disampaikan Habib Jafar usai mendapatkan salah satu pertanyaan netizen yang mengatakan pasangannya adalah sosok baik tapi tidak pernah salat.
"Calon saya baik tapi nggak pernah salat. Baik dari Hongkong! Nggak pernah salat baik," ujar Habib Jafar seraya tertawa berdasarkan potongan video yang dibagikan akun Instagram @ariefrahmanhadi, dilihat suara.com, Selasa (2/4/2024).
Habib Jafar membeberkan alasan calon pasangan tidak salat sebaiknya dipikir dan dipertimbangkan berulang kali. Ini karena kata dia, jodoh merupakan tanda kebesaran Allah SWT.
Baca Juga: Review Novel 'Lofarsa': Menyelami Kompleksitas Percintaan dan Pertanyaan Jodoh
Seseorang yang bertemu jodoh sudah seharusnya mengingat kebesaran kuasa Sang Pencipta, sehingga kehadiran pasangan tidak salat bertolak belakang dengan tujuan bertemunya jodoh.
"Jadi kalau jodohmu orang yang tidak salat, sedangkan perjodohan itu fungsinya untuk mengingat Allah SWT ya enggak nyambunglah. Seharusnya justru makin berjodoh makin ingat kepada Allah, makanya jodohnya harus orang yang salat," papar Habib Jafar.
Tidak hanya itu ulama bernama lengkap Habib Husein bin Jafar Al Hadar ini juga mengingatkan jodoh yang tidak salat maka rumah tangganya, rentan dengan sikap pengkhianatan.
"Lalu yang ketiga, Allah aja dikhianati salatnya, apalagi kamu," pesannya.
3 Cara Memilih Jodoh
Sementara itu, Habib Jafar menjabarkan setidaknya 3 hal yang perlu dipertimbangkan saat memilih jodoh atau calon pasangan untuk membina rumah tangga menurut panduan Nabi Muhammad SAW, yakni agama, ketampanan atau kecantikan atau harta dan (nasab) genetiknya.
1. Memilih berdasarkan agama
Kata Habib Jafar, setidaknya panduan pertama dan paling utama yang harus harus dilihat dari calon pasangan tentang ketaatannya pada agama yang dianutnya.
"Dia memegang agama atau tidak, itu yang pertama dan utama. Kalau agamanya dia pegang, baru yang kedua, ketiga dan keempat," jelas Habib Jafar
2. Kecantikan, ketampanan dan kekayaan
Habib Jafar menjelaskan, umat islam boleh memilih jodoh berdasarkan kecantikan dan ketampanan calon pasangannya setelah agamanya baik. Lalu boleh juga memilih berdasarkan seberapa banyak materi yang dimiliki calon pasangan.
3. Genetik dan keturunan
Nasab atau keturunan tidak melulu dari keturunan baik-baik, tapi juga berupa genetik atau penyakit tertentu yang bisa berisiko kepada keturunannya sebaiknya dipertimbangkan.
"Misalnya habib saya punya penyakit ini keturunan, dia juga punya penyakit itu, wah repot nih kayaknya rumah tangganya, jadi jangan deh," ungkap Habib Jafar.
"Atau Habib saya orang Batak nih, kalau sama orang Jawa kayaknya repot nih ya udah sama-sama Batak nih, itu boleh katanya," pungkas Habib Jafar.