Suara.com - Helena Lim menjadi salah satu tersangka dalam kasus dugaan korupsi tata niaga komoditas timah di wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP) PT Timah Tbk periode 2015-2022.
Tak main-main, persekongkolan para pelaku disebut mengakibatkan negara merugi sampai sebesar Rp271 triliun. Tak heran jika kini profil masing-masing pelaku diburu publik, termasuk Helena dan kisahnya sampai dilabeli sebagai crazy rich.
Pasalnya selama ini Helena mengaku berasal dari keluarga kurang mampu. Bahkan dalam podcast-nya bersama Merry Riana, sosialita kelahiran 19 November 1976 itu mengaku masih menjadi tulang punggung untuk keluarga besarnya.
“Aku bisa jadi tulang punggung untuk keluargaku. Jadi semua keluarga tuh bersandar di aku, dari kakak, abang, ipar, adik, keponakan, semuanya. Itu yang bisa kubanggakan,” ujar Helena, seperti dikutip pada Selasa (2/4/2024).
Baca Juga: Jika Korupsi Harvey Moeis Rp 271 T Dibelikan Ponsel, Setiap WNI Dapat HP Gratis
Padahal diketahui Helena juga adalah seorang ibu tunggal yang harus membesarkan keempat anaknya. Karena itulah, Helena merasa bangga lantaran juga bisa bermanfaat untuk keluarga besarnya.
Helena pernah mengaku bisa meraih kesuksesan setelah mencoba mencari cuan tambahan dari para customer bank-nya. Namun selain itu, Helena juga ternyata pernah mendapat kepercayaan untuk mengelola sebuah bisnis.
“Ceritanya panjang sih, tapi itu kayaknya sudah diatur sama Tuhan semuanya. Karena waktu itu aku kerja, aku ada ngomong ke satu orang, ‘Kamu buka deh perusahaan ini’,” ucap Helena.
Tak disangka, tawarannya tersebut disambut positif. Namun yang cukup mengejutkan, orang itu juga mendapuk Helena untuk mengelola bisnis yang dibuka.
“Oh ya udah saya buka, tapi kamu yang dateng (bekerja). Kamu yang urus, karena aku tahu kamu sanggup,” kata Helena, menirukan apa yang disampaikan oleh orang tersebut kepadanya.
Baca Juga: Suami Ketahuan Korupsi Rp271 Triliun, Gaya Elit Sandra Dewi Pakai Sandal Rp17 Juta Kena Julid
“Jadi dia itu adalah pahlawanku sampai sekarang. He’s my hero. Dia yang support aku, dia yang modalin, dia yang itu segala macam. Akhirnya pindah kemari (Jakarta), 2010,” sambungnya.
Sayangnya Helena tak membeberkan lebih detail soal sosok yang disebutnya sebagai pahlawan tersebut. Malah Helena kemudian merasa dirinya lebih cocok untuk hidup di Ibu Kota, apalagi karena sekarang gaya hidupnya begitu glamor dan mewah.