Suara.com - Kereta api jadi salah satu moda transportasi favorit masyarakat ketika pergi mudik lebaran. Pada momen Idul Fitri 2024, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) telah memprediksi jumlah penumpang arus mudik maupun balik dengan moda transportasi kereta api akan mencapai 33,73 juta orang.
Selain menyiapkan tiket kereta, sejumlah kartu identitas juga harus disiapkan sebelum keberangkatan untuk memudahkan proses check in. Namun, muncul pertanyaan kembali mengenai syarat naik kereta jarak jauh, apakah masih memerlukan syarat vaksinasi Covid-19?
Pada akun resmi Kereta Api Indonesia (KAI) di platform X, disebutkan mengenai syarat naik kereta, termasuk saat momen lebaran. Dituliskan bahwa persyaratan mudik tahun ini masih sama menggunakan Surat Edaran (SE) Menteri Perhubungan No. 17 tahun 2023 yang terbit pada 12 Juni 2023.
"Dalam SE ini, disebutkan bahwa vaksinasi hanya sebatas anjuran dan sudah tidak lagi menjadi syarat wajib dalam bepergian naik KA saat mudik Lebaran 2024 nanti," demikian bunyi pengumuman tersebut, dikutip Selasa (2/4/2024).
Baca Juga: Pemudik Wajib Tahu! Mulai 3 April Kereta Api Rangkasbitung-Merak Hanya Sampai Stasiun Cilegon
Meski begitu, penumpang kereta api diimbau tetap waspada dalam mencegah penularan penyakit selama dalam perjalanan. Oleh karena itu, PT KAI membagikan tips sehat mudik saat naik kereta sebagai berikut:
1. Gunakan masker, jika kondisi tubuh sedang tidak sehat. Hal ini untuk melindungi diri sendiri dari potensi tertular atau menularkan penyakit.
2. Tetap lakukan protokol kesehatan. Walaupun pandemi sudah mereda, penumpang diimbau mencuci tangan secara berkala setelah menyentuh benda-benda yang digunakan secara bersamaan.
3. Pelanggan diimbau untuk membawa obat-obatan pribadi yang dibutuhkan selama di perjalanan, sebagai antisipasi jika sakit saat dalam perjalanan.
Prediksi Kemenhub mengenai 33,72 juta orang akan naik kereta selama arus mudik dan balik lebaran itu meliputi kereta antarkota, perkotaan regional, dan komuter.
Baca Juga: Legislator Desak Pemerintah Segera Rampungkan Akses Jalan ke Stasiun Kereta Cepat Karawang
Direktur Jenderal Perkeretaapian Kemenhub Mohamad Risal Wasal mengatakan, potensi pergerakan penumpang kereta api untuk antarkota diprediksi mencapai 3,2 juta penumpang, dengan kapasitas yang disediakan sebanyak 3,67 juta.
Sedangkan kereta api perkotaan regional, prediksi volume penumpang sebanyak 2,38 juta.
Sementara untuk kereta api perkotaan komuter diprediksi volume penumpang mencapai 14,78 juta orang dengan kapasitas yang disiapkan mencapai 42,12 juta orang. Kereta komuter itu mencakup KRL, LRT Jabodetabek, KA Yogyakarta, LRT Sumatera Selatan, Makassar Pare-Pare, dengan frekuensi perjalanan 2.002 kereta per hari.