Transformasi Karier: Awalnya Office Boy, Kini Kosim Menjabat Sebagai General Manager Hanya Bermodal Ketekunan

Vania Rossa Suara.Com
Senin, 01 April 2024 | 22:11 WIB
Transformasi Karier: Awalnya Office Boy, Kini Kosim Menjabat Sebagai General Manager Hanya Bermodal Ketekunan
Transformasi Karier Kosim dari Office Boy ke Jabatan General Manager (Dok. Nawakara)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Satu lagi bukti bahwa sukses benar-benar bisa diraih dari bawah jika kita benar-benar tekun berjuang. Kosim (46), awalnya adalah seorang office boy di perusahaan security Nawakara, sebelum menduduki posisi puncak karier sebagai General Manager RO Multisite yang memiliki peran besar dalam strategi dan operasional perusahaan.

Sebagai anak tengah dari 6 bersaudara, Kosim dibesarkan oleh seorang ibu yang memiliki latar belakang buruh tani. Memiliki pekerjaan tenaga harian lepas sebagai helper di sebuah perusahaan kontraktor, pertemuannya dengan pendiri Nawakara H.M. Hindarto yang saat itu sedang ingin mencari anak yatim agar perekonomiannya dapat terbantu, nyatanya mampu mengubah hidupnya 180 derajat.

Tak hanya bergabung dengan Nawakara, pertemuan tersebut mampu memberikan peluang pendidikan bagi dua adiknya hingga akhirnya berhasil menjadi polisi.

Kosim memulai perjalanannya di PT Nawakara Perkasa Nusantara pada tahun 1998 sebagai office boy. Tak ingin menyia-nyiakan peluang untuk terus belajar dan meningkatkan keahliannya, selama bekerja ia banyak mempelajari banyak hal, mulai dari cara mengerjakan administrasi, pelaporan, dan sebagainya.

Baca Juga: Tak Hanya Istri Konglomerat, Ini 15 Bisnis Sandra Dewi yang Membuatnya Semakin Kaya

“Dulu, saya diizinkan tinggal di dalam kantor. Saya selalu ingat pesan Pak Hindarto saat itu, bahwa saya tidak boleh berhenti belajar. Jadi saya melakukan banyak hal untuk berkembang," kata Kosim dalam keterangannya.

Di kantor, ia belajar cara mengoperasikan komputer agar nantinya bisa mengerjakan hal-hal administrasi di kantor hingga belajar membawa mobil.

Karena ketekunannya, Kosim akhirnya dipercaya mengelola admin project untuk mengurus kehadiran anggota, laporan kas, dan lain–lain. Ia bahkan menuntaskan pendidikan S-1 nya sambil bekerja pada saat itu.

Industri keamanan seperti Nawakara tentu dinamis dan akan banyak membutuhkan kegiatan di lapangan dalam mengerjakan berbagai proyek. Dari sini, Kosim tergerak untuk mendukung berbagai kebutuhan di lapangan, termasuk saat mengamankan demo.

Dengan maraknya aksi kejahatan, Kosim merasakan banyak pengalaman menarik, tak terkecuali saat operasi tangkap tangan yang pernah ia alami. Dengan ketangkasan dan berbagai strategi yang dilakukan, akhirnya insiden pencurian tersebut dapat diselesaikan dengan baik.

Baca Juga: Sudah Banyak Duit, Haji Faisal Minta Fuji Fokus ke Hal Ini dan Jangan Buru-buru Menikah

“Saat menangani proyek pengembangan pabrik di Purwakarta, sempat ada tingkat pencurian tinggi yang masuk ke dalam lingkungan project pembangunan. Kebetulan lokasinya dekat hutan dan kejadian di malam hari. Akhirnya, saya atur strategi dan koordinasi dengan TNI dan polisi untuk menyergap pencuri supaya tidak lari terlalu jauh. Akhirnya kami berhasil mendapatkannya dengan banyak barang bukti yang ada,” kenang Kosim.

Dengan komitmen yang kuat dan sikap proaktif saat belajar, Kosim mulai mendapatkan pengakuan dan peluang untuk tumbuh dalam perusahaan. Keterampilan manajemen dan kepemimpinan yang ia kembangkan sepanjang kariernya, akhirnya membawanya untuk menjajal berbagai posisi, dari mulai Supervisor Ops untuk patroli mengawasi berbagai tempat di Jakarta, hingga akhirnya menduduki jabatan strategis seperti Chief Security, Deputy Support, Deputy Ops, Project Manager, hingga General Manager Multisite.

Dari yang hanya memiliki beberapa pegawai, Kosim bahkan kini berhasil membawahi 2000 karyawan dan menangani 23 project.

Selama bekerja, Kosim terus mendapat pelatihan untuk pengembangan diri, dari mulai training investigasi, Gada Madya, Gada Utama, hingga training dari Lemhannas RI.

Di posisinya saat ini, berbagai keinginan Kosim sudah pelan-pelan terwujud, seperti menyekolahkan keempat anaknya dari mulai jenjang SD hingga kuliah.

Baginya, kerja keras, dedikasi, dan keinginan untuk terus belajar dapat membawa seseorang mencapai kesuksesan yang luar biasa. Dan dari kisah Kosim ini, kita seolah mendapat bukti nyata bahwa setiap individu, tak memandang bulu, memiliki kesempatan untuk berkembang dan mencapai impian mereka.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI