Suara.com - Aksi saling sindir di media sosial diduga terjadi antara Justinus Lhaksana atau Coach Justin dengan Ernanda Putra.
Dua-duanya dikenal baik dalam dunia sepak bola Indonesia. Coach Justin merupakan komentator bola, sekaligus mantan pelatih Timnas Futsal Indonesia.
Sementara Ernanda Putra merupakan desainer kostum utama Timnas Indonesia yang berwarna merah. Desain itu lalu diproduksi oleh Apparel Erspo untuk Timnas di ajang Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Aksi saling sindir keduanya, berawal ketika dalam sebuah wawancara, Coach Justin mengkritik desain jersey yang dibuat Ernanda.
Baca Juga: Arie Kriting Berharap Tak Sombong Usai Film Agak Laen Melejit, Warganet Langsung Colek Ernanda Putra
Potongan video komentar Coach Justin itu lantas viral di media sosial X dan mencuri perhatian warganet.
"Lingkarannya (dalam lambang Burung Garuda di dada kiri) nggak perlul, menurut gua ini offside, shieldnya nggak langsung," katanya, dalam video viral berdurasi 54 detik yang diunggah akun X @bahaspemainbola pada Sabtu (30/3/2024).
Setelah video itu viral, Ernanda angkat bicara. Ia diduga menyindir Coach Justin dengan menyebut komentator bola hanya mencari panggung agar mendapatkan perhatian.
"Justin yang gue tau cuman Justin Hubner, Timberlake dan Bieber. Siapalah dia tiba2 jadi ngomongin desain. udalah oom lo urus aja hidupmu sendiri," ujarnya lewat cuitan di akun X pribadinya, @ernandaputra, pada Sabtu 30 Maret 2024.
Kekinian, Ernanda yang dihujat habis-habisan oleh penggemar sepak bola ini pun telah meminta maaf kepada Coach Justin.
Baca Juga: Tagar #BoikotMakna dan #BoikotErspo Ramai di Medsos, Publik Kritik Jersey Timnas
Polemik yang diduga terjadi diantara keduanya lantas mencuri rasa penasaran banyak orang, mengenai latar belakang keduanya.
Rekam jejak Justinus Lhaksana
Justinus Lhaksana lahir di Surabaya, Jawa Timur pada 28 Juli 1967. Ia merupakan mantan pelatih Tim Nasional Futsal Indonesia dan kini menjadi pengamat sepak bola.
Justin menghabiskan masa mudanya di Belanda, karena ayahnya merupakan berkebangsaan Belanda. Di sanalah ia pertama kali berkenalan dengan sepak bola. Selain sering menyaksikan pertandingan sepak bola, Justin muda juga kerap bermain si kulit bundar itu.
Pada 1999, Justin kembali ke Belanda. Ia menggeluti karier yang tak jauh-jauh dari sepak bola. Justin diajak sejumlah koleganya untuk mempopulerkan olahraga futsal di Indonesia.
Ia lalu mendirikan Adji Massaid Futsal Club (AMFC) pada 2003, bersama almarhum Adjie Massaid. Pada 2004, Justin makin mendalami kariernya di dunia sepak bola dengan mengikuti kursus kepelatihan futsal di Koninklijke Nederlandse Voetbalbond atau Federasi Sepak Bola Belanda (KNVB).
Setelah tiga bulan menimba ilmu disana, Justin akhirnya memperoleh lisensi kepelatihan futsal dari KNVB. Sejak itulah ia menjadi pelatih nasional futsal Indonesia. Dan selama kariernya itu, Justin berhasil membawa Indonesia ikut Kejuaraan Futsal AFC pada 2005-2006.
Ia juga berhasil membawa Indonesia ke peringkat 3 Kejuaraan Futsal AFF pada 2005 dan 2009, serta peringkat 2 pada 2006-2008.
Coach Justin mengakhiri kariernya sebagai pelatih futsal setelah Sea Gamer Myanmar 2013 digelar. Sejak itulah ia kerap diminta untuk menjadi komentator sepak bola karena dinilai memiliki reputasi yang mumpuni.
Karier Ernanda Putra
Menilik laman LinkedIn miliknya, sosok Ernanda Putra merupakan seorang pekerja professional.
Dari biodatanya, Ernanda diketahui menggemari dunia arsitektur, desain, musik, olahraga, seni hingga fotografi. Ia memiliki keahlian dalam desain grafis dan tak asing lagi dengan dunia periklanan, branding dan identitas.
Keahliannya itu merupakan hasil pendidikan tingginya yang ia jalani di Universitas Pelita Harapan (UPH).
Di sana ia meraih gelar Bachelor of Arts (B.A) Graphic Design pada 2002 hingga 2006. Dan sejak 2013 Ernanda merupakan CEO sekaligus pendiri Makna Group. perusahaan periklanan dan kreatif.
Kontributor : Damayanti Kahyangan