Infografis
Suara.com - Sosok Ernanda Putra belakangan terus disorot penggemar sepak bola tanah air. Hal ini buntut dari sikap antikritik Ernanda Putra perihal desain jersey Timnas Indonesia yang diprotes netizen.
Di sisi lain, Ernanda Putra turut menyenggol pengamat sepak bola Justinus Lhaksana alias Coach Justin. Meski sudah menyampaikan pemintaan maaf, media sosial diramaikan dengan imbauan untuk memboikot Erspo serta tim milik Ernanda Putra, Makna Group.
Terbaru, netizen pun mengupas hal lain mengenai Ernanda Putra di luar bahasan desain Jersey Timnas.
Diungkap oleh akun Twitter (X) @/indonesans, Ernanda Putra memiliki hobi mahal yang cukup antimainstream, yakni koleksi tanaman eksotis.
Baca Juga: Cerita Jomkwan Nirundorn: Pelopor Pertanian Tanaman Ganja yang Bantu Ekonomi Warga Thailand
Dalam foto yang disertakan, memperlihatkan sejumlah tanaman koleksi Ernanda Putra yang ia bagikan sendiri lewat Instagram. Jika diperhatikan, tanaman-tanaman itu memiliki bentuk unik dan tak lazim.
Akan tetapi, beberapa tanaman eksotis yang ia koleksi diduga merupakan tanaman yang terancam punah alias spesies yang dilindungi. Ada pula yang diduga hasil cabutan dari alam.
"Berhubung saya masih anak UMR, dan takut banget ditanya soal porto disen2an, mau nanya soal hobi taneman eksotis kamu aja deh.. Cakep2 tuuh, boleh kah cabutan alam yang dilindungi macem gituu?," demikian cuit akun tersebut, Sabtu (30/3).
Salah satu yang dimiliki Ernanda Putra adalah operculicarya pachypus yang rupanya terdaftar sebagai tanaman terancam punah oleh Persatuan Internasional untuk Konservasi Alam dan Sumber Daya Alam (IUCN).
Spesies tanaman ini berasal dari Afrika Timur dan ditemukan di daerah kecil di luar Toliara, tumbuh di semak-semak kering di atas batu kapur pada ketinggian dari permukaan laut hingga 500 meter.
Baca Juga: Mudah Diperoleh, Ini 3 Obat Alami Pereda Batuk Kering
Mengingat Ernanda Putra adalah seorang influencer, dikhawatirkan kegemarannya memamerkan koleksi tanaman eksotis bakal memicu efek negatif.
"Kamu sebagai 'influencer' juga yang membuat demand tanaman ini semakin meningkat di sosial media sekaligus menghancurkan habitat dan alamnya lho, mas," sambung akun tersebut.
