Capai Rp271 Triliun, Ini Rincian Kerugian Negara dari Kasus Korupsi Timah

Minggu, 31 Maret 2024 | 10:16 WIB
Capai Rp271 Triliun, Ini Rincian Kerugian Negara dari Kasus Korupsi Timah
Dua tersangka kasus korupsi komoditas timah Bangka Belitung, Harvey Moeis dan Helena Lim kini ditahan oleh pihak Kejaksaan Agung.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kasus korupsi tata niaga komoditas timah wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP) PT Timah Tbk tahun 2015-2022 menjadi topik hangat. Nilai kerugian dari kasus ini diduga mencapai Rp 271 triliun.

Angka itu muncul usai Kejaksaan Agung (Kejagung) menetapkan Harvey Moeis dan Helena Lim sebagai tersangka dan menahannya. Nominal tersebut dinilai sebagai kerugian negara, namun ada yang bilang bukan.

Jauh sebelum kasus Harvey Moeis itu ramai, Kejagung pada 19 Februari 2024 lalu menghadirkan ahli lingkungan. Ia adalah Bambang Hero Saharjo dari Institut Pertanian Bogor (IPB).

Bambang melakukan penghitungan kerugian yang disebabkan dari kerusakan hutan di Bangka Belitung (Babel). Di mana hal tersebut merupakan imbas dari dugaan korupsi.

Bambang menyebut angka kerugian itu mencapai Rp 271 triliun. Ini merupakan perhitungan kerugian kerusakan lingkungan dalam kawasan hutan dan non kawasan hutan. Berikut rinciannya.

1. Kerugian Kawasan Hutan 

  • Kerugian lingkungan ekologis Rp 157,83 T
  • Kerugian ekonomi lingkungan Rp 60,276 T
  • Biaya pemulihan lingkungan Rp 5,257 T

Total kerugian untuk kawasan hutan senilai Rp 223,6 triliun.

2. Kerugian Non Kawasan Hutan

  • Kerugian ekologis Rp 25,87 Triliun
  • Kerugian ekonomi lingkungan Rp 15,2 T
  • Biaya pemulihan lingkungan Rp 6,629 T.

Total kerugian untuk non kawasan hutan senilai Rp 47,7 triliun.

Baca Juga: Duel Mewah Koleksi Kendaraan Helena Lim vs Harvey Moeis, Hasil Korupsi Rp 271 T Dapat Mobil Apa Aja?

Di sisi lain, Bambang mencatat total luas galian terkait kasus PT Timah Tbk di Bangka Belitung sekitar 170.363.064 hektar. Namun, yang memiliki izin usaha tambang hanya 88.900,462 hektare.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI