Suara.com - Baru pertama kali melakukan itikaf di masjid di 10 hari terakhir bulan Ramadan bisa membuat gugup. Bagaimana ya cara melakukan itikaf yang baik dan benar, agar bisa mendapatkan pahala maksimal?
Melansir laman Muhammadiyah, itikaf memiliki makna berdiam diri di masjid sambil melakukan amalan-amalan khusus dengan niat semata-mata karena Allah. Para ulama dari berbagai mazhab memiliki pandangan berbeda mengenai waktu pelaksanaan itikaf.
Ulama Hanafi berpendapat itikaf adalah berdiam diri di masjid yang biasa dipakai untuk melakukan shalat berjama’ah. Sementara ulama Syafi’i mengatakan itikaf artinya berdiam diri di masjid dengan melaksanakan amalan-amalan tertentu dengan niat karena Allah.

1. Tempat melakukan Itikaf
Menurut ayat dalam al-Quran, itikaf harus dilakukan di dalam masjid. Namun, pandangan para ulama tentang jenis masjid yang sesuai untuk itikaf beragam. Beberapa mengatakan bahwa itikaf dapat dilakukan di masjid jami' (yang biasa digunakan untuk salat Jum'at), sementara yang lain memperbolehkan di masjid biasa.
2. Syarat Itikaf
Syarat-syarat itikaf meliputi keyakinan Islam, kematangan usia, niat yang tulus, dan tempat yang sesuai. Menariknya, puasa tidak diwajibkan selama itikaf, meskipun disarankan.
3. Kenapa harus tetap di dalam masjid?
Saat beritikaf, seorang individu harus tetap berada di dalam masjid, kecuali untuk keperluan yang diizinkan, seperti salat Jum'at atau kebutuhan fisiologis. Namun, khusyu' dan kekhusyuan dalam pelaksanaan itikaf tidak diukur dari redupnya cahaya masjid, seperti yang dibahas oleh seorang tokoh.
Baca Juga: Menu Sahur Ramadan Sehat Anti Lemas Dan Tanpa Ribet
4. Rekomendasi Masjid untuk Itikaf di Jakarta