Suara.com - Imej positif Sandra Dewi seketika runtuh setelah sang suami, Harvey Moeis, ditahan Kejaksaan Agung karena terlibat dalam kasus dugaan korupsi tata niaga komoditas timah wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP) PT Timah Tbk. periode 2015-2022.
Tak tanggung-tanggung, kasus korupsi timah ini konon mengakibatkan negara merugi hingga Rp271 triliun jika mempertimbangkan berbagai kerusakan alam yang ditimbulkan oleh para mafia tambang tersebut.
Kini wawancara-wawancara lawas Sandra kembali diungkit setelah rumah tangganya dengan Harvey terguncang masalah korupsi. Salah satunya ketika Sandra mengaku bahwa kekayaan yang dimilikinya saat ini adalah bonus dari Tuhan.
“Uang dikasih banyak atau luar biasa ya itu bonus dari Tuhan. Dikasih sedikit pun ya nggak apa-apa, yang penting cukup (buat) makan,” kata Sandra saat membuat podcast bersama Boy William, dikutip dari akun TikTok @putriberliana925, Sabtu (30/3/2024).
Pernyataan Sandra pun tampak diamini oleh Boy, “Gue suka tuh lo tadi bilang, ‘Hidup tuh begitu-begitu aja, makan 3 kali sehari’.”
“Iya,” balas Sandra dengan sangat antusias. “Makan 3 kali sehari.”
“Semua orang (butuh) transportasi, naik motor. Mau motornya lebih murah atau yang paling mahal…” ujar Boy.
“Sama-sama motor,” timpal Sandra.
“Mau mobil murah atau mobil mewah…” kata Boy.
Baca Juga: Momen Sandra Dewi Pamer Rumah Mewah Viral Lagi: Cerita Cinderella di Istana Cukup sampai di Sini
“Sama-sama mobil,” imbuh Sandra lagi.
Bagi Sandra, yang terpenting bukanlah hidup bergelimang materi dan harta. “Yang penting itu kesehatan keluarga,” tandasnya.
Namun tentu saja pernyataan Sandra tersebut menuai pro dan kontra, apalagi karena selama ini artis kelahiran 8 Agustus 1983 itu tak pernah segan memperlihatkan kemewahan gaya hidupnya.
“Cukup makan masa sich… ujung kaki sampai ujung rambut aja pakai barang branded,” sindir warganet.
“Ya udah, ikhlasin semua harta untuk negara tanpa terkecuali dongs, harta sandra dewi adalah harta kita semua kan,” celetuk warganet lain.
“Tapi anak ulang tahun kado nya pesawat, wow,” timpal yang lainnya.