Suara.com - Jepang dikenal sebagai salah satu negara yang kerap berinovasi dengan berbagai hal. Bahkan, sepertinya orang Jepang tak ada hentinya untuk mengeluarkan berbagai ide kreatif yang dimiliki.
Hak inilah yang juga melatarbelakangi BINUS ASO School of Engineering (BASE) dalam menghadirkan perguruan tinffi Indonesia bertaraf Internasional dengan bekerjasama dengan ASO College Group dari Jepang.
Berfokus pada bidang teknik, perguruan tinggi ini siap menghasilkan lulusan yang berkualitas untuk menjadi sumber daya manusia yang kompeten dalam menghadapi integrasi global dan regional.
Untuk mencapai hal tersebut, BINUS memiliki 3 program dengan penekanan pada pendekatan state-of-the-arts. Hadir dengan konsep lingkungan budaya Jepang yang interaktif, kampus BASE juga memfasilitasi mahasiswanya dengan berbagai fasilitas terkini.
Baca Juga: Wujudkan Visi sebagai Kampus Siber, Ini Langkah Konkret Perguruan Tinggi Islam Cirebon
Program disampaikan dalam bahasa Inggris dan Indonesia dengan pengajar bahasa Jepang dan Indonesia yang berpengalaman. Setiap mahasiswa diberikan kesempatan untuk memperoleh pengalaman dan menerapkan ilmu di luar negeri melalui summer course program di Jepang dan magang di industri Jepang atau multinasional.
salah satu programnya, Automotive & Robotics Engineering, membantu mahasiswa mengembangkan kemampuan untuk menganalisis, merancang, dan membangun sistem elektronik mekanis dan otomatis untuk suku cadang otomotif dan proses manufaktur menggunakan alat desain yang digunakan dalam industri global saat ini.
Ini mencakup desain dan pengembangan sistem mekanis 3D, elektronik dan sistem komputer, sistem robotik dan otomasi, serta teknik otomotif dan operasi. Kurikulum pada program Automotive & Robotics Engineering (ARE) dirancang khusus untuk memberikan mahasiswa dasar-dasar sains yang diperlukan, dasar-dasar dalam komputer dan teknik mesin, dan keterampilan yang lebih terfokus dalam pengembangan otomotif, robotika, dan sistem otomasi.
Lainnya adalah Product Design Engineering yang mempelajari cara mengembangkan konsep desain, memanfaatkan bahan yang sesuai untuk dibentuk dan diwarnai, dan mengubahnya menjadi produk desain yang inovatif dan fungsional yang berpusat pada manusia dalam batasan yang realistis.
Hasilnya dapat mengembangkan desain inovatif dan fungsional otomatis atau manual dalam konteks peralatan manusia, aksesori mobil, dan peralatan otomotif.
Baca Juga: Adu Visi Misi Capres-Cawapres Soal Akses Perguruan Tinggi Masih Sulit dan Tidak Merata
Kurikulum pada program Product Design Engineering (PDE) dirancang sedemikian rupa untuk memperkuat pemahaman, pengetahuan, dan kemampuan untuk membuat dan menerapkan rekayasa desain produk secara keseluruhan untuk meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan.
Terakhir adalah Business Engineering (BE), yakni program studi yang fokus pada pengaplikasian pengetahuan serta keahlian engineering dan information technology (IT) ke dalam area bisnis. Para lulusannya akan dibekali kompetensi dalam perspektif rekayasa sistem industri, teknologi informasi hingga manajemen.
Mahasiswa yang tergabung dalam jurusan ini bisa mengambil peran dan menciptakan inovasi sehingga dapat bersaing di era society 5.0 dan ASEAN Economic Community (AEC). Program ini memiliki cakupan belajar yang sangat luas sehingga akan menghasilkan kemampuan skill yang beragam dan berguna untuk jenjang karir di masa mendatang.