Suara.com - Tahun 2024 merupakan masa akhir periode Kris Dayanti sebagai anggota DPR RI. Lantaran pada Pileg 2024 ia gagal melenggang kembali ke Senayan.
Diketahui, Kris Dayanti gagal terpilih kembali menjadi anggota DPR RI. Hal tersebut karena perolehan suara dalam Pemilu 2024 menjadikan Kris Dayanti kalah bersaing dengan koleganya caleg PDI Perjuangan daerah pemilihan Jawa Timur V.
Kris Dayanti diketahui hanya mendapatkan 70.082 suara. Angka tersebut lebih rendah dari capaiannya dalam Pemilu 2019 yaitu 131.131 suara sah di dapil dan melalui partai yang sama.
Kendati demikian, ia masih bisa menikmati uang THR terakhir dalam masa jabatannya sebagai anggota DPR RI.
Baca Juga: Temani Kris Dayanti Manggung di Mall, Amora Lemos Pakai Tas Puluhan Juta
Diketahui, besaran gaji DPR RI telah ditetapkan melalui Peraturan Pemerintah Nomor 75 Tahun 2000 tentang Gaji Pokok Pimpinan Lembaga Tertinggi/Tinggi Negara dan Anggota Lembaga Tinggi Negara serta Uang Kehormatan Anggota Lembaga Tertinggi Negara.
Dalam aturan tersebut, ditetapkan besaran gaji pokok untuk Ketua DPR adalah Rp 5.040.000 per bulan, kemudian untuk Wakil Ketua DPR sebesar Rp 4.620.000 per bulan, dan untuk gaji pokok bagi anggota DPR adalah sebesar Rp 4.200.000 dalam sebulan.
Tak hanya gaji pokok, ketua hingga anggota dewan juga mendapatkan tunjangan yang nominalnya sesuai dengan jabatannya. Semakin tinggi jabatan, maka tunjangan yang didapat akan semakin besar.
Selain itu, sejumlah fasilitas dan besaran tunjangannya sendiri sudah diatur dalam Surat Edaran Setjen DPR RI No.KU.00/9414/DPR RI/XII/2010 dan pada Surat Menteri Keuangan nomor S-520/MK.02/2015.
Dengan begitu, berdasarkan perhitungan komponen THR tahun ini, setiap Anggota DPR setidaknya dapat menerima Rp 13,2 juta (Rp 4.200.000 + Rp 9.700.000).
Baca Juga: Gagal ke Senayan Lagi, Berapa THR Terakhir Kris Dayanti Sebagai Anggota DPR RI?