Suara.com - Setelah suaminya, Harvey Moeis ditetapkan sebagai tersangka korupsi, kembali viral pernyataan lawas Sandra Dewi yang lebih nyaman menggunakan uangnya sendiri dibanding minta ke suami.
Pernyataan ini diungkap Sandra Dewi saat berbincang dengan Boy William kembali dibagikan akun Instagram @insta_julid, dilihat suara.com, Jumat (29/3/2024). Ibu dua anak itu mengatakan dirinya tidak masalah dikasih sedikit dari suami selama cukup untuk makan.
"Dikasih sedikitpun nggak apa-apa yang penting cukup makan. Makan 3 kali sehari dan transportasi mau bagus mau jelek sama-sama motor, sama-sama mobil," ujar Sandra Dewi.
Menurut Sandra Dewi yang paling penting yaitu memperhatikan kesehatan keluarga, khususnya kedua anaknya yang masih dalam tahap pertumbuhan. Bahkan alih-alih banyak orang menyombongkan pekerjaan suaminya, Sandra Dewi lebih pilih nyaman menggunakan penghasilannya sendiri.
Baca Juga: Harvey Moeis dan Sandra Dewi Berpotensi Dimiskinkan? Intip Aturan Penyitaan Aset Koruptor
"Gue nggak (kasih tahu penghasilan suami) ah. Bukan gengsi, tapi gue lebih nyaman dengan punya gue sendiri. Walaupun punya gue nggak seberapa dibanding punya dia, cuma gue merasa nyaman dengan punya gue sendiri," papar perempuan berusia 40 tahun.
Bahkan perempuan kelahiran Pangkal Pinang, 8 Agustus 1983 ini blak-blakan mengatakan tidak pernah meminta uang kepada suaminya, meskipun secara rutin diberikan suami.
"Gue nggak pernah minta selama gue berkeluarga. Tapi suami gue kasih, dia nggak kasih ya gue nggak akan minta," sambung Sandra Dewi.
Suami Sandra Dewi jadi tersangka korupsi
Pengusaha sukses, Harvey Moeis ditetapkan sebagai tersangka korupsi tata kelola dan niaga komoditas timah di IUP PT Timah.
Baca Juga: Ikut Disorot Gegara Pernah Pepet Sandra Dewi, Kekayaan Reino Barack Kebanting Harvey Moeis
Peran Harvey Moeis dimulai dari pertemuan dengan tersangka Mochtar Reza Pahlevi Thabrani, Direktur Utama (Dirut) PT Timah Tbk serta jajarannya guna pengkondisian penampungan timah ilegal di IUP Perusahaan BUMN itu.
Harvey Moeis atau HM disangka menjadi perpanjangan tangan PT Refined Bangka Tin (RBT) untuk mengakomodasi kegiatan penambangan timah ilegal tersebut.
Harvey Moeis juga disangka bersama para tersangka di lima perusahaan smelter timah lainnya, CV Venus Inti Perkasa (VIP), PT Stanindo Ingi Perkasa (SIP), PT Tinindo Inter Nusa, PT Sariwiguna Bina Sentosa (PT SBS) untuk pengkondisian menampung biji timah dari penambangan ilegal di IUP PT Timah Tbk.
Lima perusahaan smelter ini sepakat setelah Harvey menginstruksikan kepada para pemilik smelter guna mengeluarkan keuntungan bagi dirinya dan tersangka lain dengan dalih dana Corporate Social Responsibility (CSR) kepada Harvey melalui PT QSE yang difasilitasi oleh tersangka HLN (Helena Lim) yang terkenal Crazy Rich PIK.