Sarjono sewaktu masih menjabat sebagai Kasubdit Tipikor Jampidsus mengusulkan ke Direktur Penyidikan pada Jampidsus yang dulu dijabat Maruli S Hutagalung. Setelah itu dia juga mengusulkan ke Jampidsus yang saat itu dijabat oleh Widyo Pramono.
Ketika disetujui, Sarjono meminta anak buahnya untuk membuat pola baju tahanannya dan mencari tukang jahitnya. Kemudian desain baju tahanan itu terdapat tulisan 'Tahanan' dan bewarna merah muda sesuai dengan bidang pidana khusus.
Sarjono sebelumnya adalah mantan jaksa KPK yang bertugas dari tahun 2004-2011. Dia bersyukur idenya hingga saat ini untuk baju tahanan bidang pidana khusus Kejagung tetap dipakai.
Pria yang akrab disapa Turin ini mengatakan pemilihan warna rompi tahanan warna pink itu sesuai dengan warna satuan kerja Kejagung.
"Filosofi tahanan penyidikan tindak pidana korupsi di gedung bundar kenapa memakai baju rompi warna pink karena disesuaikan warna satker yang ada di lingkungan Kejaksaan Agung," ungkap Sarjono di tahun 2015 silam.
"Ada 6 bidang di kejaksaan, kalau pembinaan warnanya kuning, intelijen warnanya hijau, kemudian pidum warnanya merah marun atau merah tua, kalau bidang pidsus warnanya pink, datun warnanya kuning tua," sambungnya.
Penggunaan baju tahanan warna pink itu bertujuan agar dapat jadi pembeda antara tahanan dan masyarakat biasa ketika di sidang. Sarjono menyebut tahanan yang dijemput dari rutan ke ruang pemeriksaan maupun ketika akan bersidang wajib menggunakan rompi tahanan. Jika tidak, maka pengawal tahanannya bisa mendapat teguran.
Komentar Netizen Soal Harvey Moeis Ketika Digiring Kejagung

Video Harvey Moeis memakai rompi tahanan warna pink khas Kejagung dengan tangan yang diborgol oleh staf Kejagung tengah viral di media sosial X dan TikTok. Beberapa netizen menyoroti penampilan Harvey Moeis dengan rompi tahanan pink yang dinilai stylish.
Sementara itu yang lain juga menyoroti ekspresi pengusaha batubara berusia 38 tahun itu yang terlihat tenang ketika diproses oleh staf Kejagung.