Suara.com - Pengakuan pesohor Sandra Dewi yang enggan pamer kekayaan ramai dibahas menyusul sang suami Harvey Moeis yang ditetapkan sebagai tersangka dugaan korupsi tata niaga timah wilayah izin usaha pertambangan (IUP) PT Timah Tbk 2015-2022.
Penyidik Kejaksaan Agung (Kejagung) pada Rabu (27/3/2024) menetapkan Harvey Moeis sebagai tersangka. Harvey menjadi tersangka ke-16 kasus korupsi PT Timah yang merugikan negara hingga Rp271,06 triliun dan ditahan di Rutan Salemba selama 20 hari ke depan untuk kepentingan penyidikan.
Sehubung dengan kabar mengejutkan ini, omongan Sandra Dewi diungkit. Selama ini, Sandra Dewi dan Harvey Moeis dianggap sebagai pasangan ideal.
Mereka hidup dalam kemewahan dan memiliki keluarga yang harmonis hingga membuat publik mendambakan kehidupan seperti keduanya. Namun, Sandra Dewi sempat mengaku tak suka pamer kekayaan saat mengobrol dengan Melaney Ricardo.
"Gimana caranya, kamu sudah terkenal, punya suami yang lebih dari berkecukupan, punya anak-anak cakep, punya fans juga, tetap bisa rendah hati?" tanya Melany di konten YouTube-nya.
Sandra Dewi menegaskan kalau dirinya takut Tuhan. Artis kelahiran Bangka Belitung itu menunjukkan sisi religiusnya.
"Jujur Karena aku Takut sama Tuhan, bukan karena Bapak (Tuhan) yang mengasihi, cuma takut ditegur sama Tuhan," jawabnya.
Sandra Dewi mengaku takut pamer harta karena Tuhan bisa dengan mudah mengambil semuanya yang kini sudah dia dan keluarganya miliki.
"Gue takut kalau gue macem-macem atau menjadi sosok yang tidak baik, Tuhan ambil semua itu. Karena Tuhan memberikan kita sesuatu karena Dia percaya, kita bisa menghandle apa yang dikasih," kata dia.
Baca Juga: Peran Suami Sandra Dewi di PT RBT yang Membuatnya Jadi Tersangka
"Kalau Tuhan kasih sebanyak ini, terus kita bertingkah macam-macam, tetiba diambil semua. Gue paling takut ditegur sama Tuhan," sambung ibu dua anak itu.
Pernyataan Sandra Dewi dinilai kontras dengan sang suami yang kini tersandung kasus korupsi. Harvey Moeis selama ini dikenal sebagai pengusaha tambang.
Tak tanggung-tanggung, pria berusia 39 tahun ini menjabat sebagai Presiden Komisaris PT Multi Harapan Utama. Dia juga digadang-gadang memiliki saham di lima perusahaan lainnya salah satunya PT Refined Bangka Tin (RBT) yang masuk dalam pusaran korupsi PT Timah.