PPP Akui Tak Lolos Senayan Gegara PDIP dan Dukung Ganjar: Salah Kami Mau Koalisi

Senin, 25 Maret 2024 | 16:48 WIB
PPP Akui Tak Lolos Senayan Gegara PDIP dan Dukung Ganjar: Salah Kami Mau Koalisi
Ketua Majelis Pertimbangan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Muhammad Romahurmuziy saat menghadiri kampanye akbar di GOR PKPSO Kaliwates Jember, Kamis (8/2/2024). ANTARA/Zumrotun Solichah
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Partai Persatuan Pembangunan (PPP) untuk pertama kalinya tak mampu membawa wakilnya masuk ke Senayan. Partai yang berdiri sejak Orde Baru itu tak mencapai ambang batas parlemen (PT).

Diketahui PPP yang berkoalisi dengan PDIP itu hanya memperoleh suara 3,87 persen di atas PSI. Soal tak capai ambang batas, politikus Syaifullah Tamliha menyebut ada berbagai faktor yang membuat partainya keok di Pemilu 2024.

Salah satu penyebabnya adalah terkait dengan calon presiden yang mereka usung. PPP sendiri bersama PDIP mengusung Ganjar Pranowo dan Mahfud MD sebagai capres-cawapres.

"Kami koreksi diri kita evaluasi, salah satu penyebab dari hilangnya suara PPP ini adalah PPP tidak mencalonkan capres yang sesuai dengan kehendak umat isklam yang merupakan basiknya PPP," ujar Tamliha seperti dikutip di kanal YouTub TvOne News.

Baca Juga: Ganjar Pranowo Singgung Teman Seperjuangan Tak Balik Kanan

"Kita melihat bahwa PPP pernah menang di DKI Jakarta dan sekarang yang menang adalah PKS yang secara otomatis mendukung Anies Baswean Dan Muhaimin Iskandar, itu faktor utama," imbuhnya.

 Ketua DPP PPP Achmad Baidowi di gedung Mahkamah Konstitusi, Sabtu (23/3/2024) malam. (Suara.com/Yaumal)
Ketua DPP PPP Achmad Baidowi di gedung Mahkamah Konstitusi, Sabtu (23/3/2024) malam. (Suara.com/Yaumal)

Labih lanjut, Tamliha mengakui adanya konfik internal yang berkepanjangan. Kegagalan PPP menurut Tamliha juga terkait dengan koalisi dengan PDIP.

"Yang ketiga koalisi buah semangka. Antara PDIP dan PPP koalisi buah semangka ini ternyata dua kali menyebabkan suara PPP turun," paparnya.

Pada tahun 2019, Tamliha menyebut suara PPP menurun saat berkoalisi dengan PDIP begitu pula pada tahun 2024. Tamliha sendiri mengaku di internal PPP sempat ada diskusi soal koalisi tersbeut.

"Sebenarnya di internal partai sudah riak-riak besar tapi kami tidak ingin menimulkan berkonflik baru," kata dia.

Baca Juga: Ganjar Pranowo Pamer Foto Rangkul FX Rudy Sambil Berpayung Merah PDIP: Teman Seperjuangan Tak akan Balik Kanan!

"Kami enggak menyalahkan PDIP kami menyalahkan diri sendiri kenapa mau berkoalisi dengan PDI Perjuangan yang tidak memebrikan efek ke PPP," tandasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI