Pentingnya Membahagiakan Istri agar Rezeki Suami Lancar, Ustaz Felix Siauw Beri Penjelasan

Yasinta Rahmawati Suara.Com
Minggu, 24 Maret 2024 | 19:12 WIB
Pentingnya Membahagiakan Istri agar Rezeki Suami Lancar, Ustaz Felix Siauw Beri Penjelasan
Ustadz Felix Siauw
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ustaz Felix Siauw baru saja hadir di podcast Nikita Willy. Dalam kesempatan tersebut, mereka membahas mengenai pernikahan dalam Islam, termasuk perihal hadist rezeki suami tergantung kebahagiaan istri.

"Apakah kebahagiaan istri itu yang paling penting dalam rumah tangga, atau apa sih maksud kata-kata itu ustaz?" tanya Nikita Willy, dikutip Minggu (24/3).

Menjawab pertanyaan tersebut, Ustaz Felix membeberkan bahwa di kehidupan sehari-hari, kita memang harus memilih ibu yang bahagia ketimbang bapak.

Sebab saat ibu kesal, maka satu rumah akan terkena dampaknya. Begitu pula jika sang ibu bahagia, maka satu keluarga akan ikut merasakan.

Baca Juga: Kebahagiaan Anak Harus Jadi Prioritas, Ini Faktor Penting Untuk Mencapainya

"Secara logika aja, perasaan ibu harus dijaga karena rumah tangga itu adalah ibu kita sendiri sebenarnya," ungkap Ustaz Felix.

"Jadi gampangnya gini, ada sebuah rumah tanpa bapak itu udah biasa. Tapi kalau sebuah rumah tanpa ibu itu bukan rumah tangga namanya," sambungnya.

Karena itu, ibu lah yang menentukan rumah akan nilainya seperti apa. Maka membahagiakan istri sama dengan membahagiakan semua anggota keluarga di rumah tersebut.

"Dan kalau istrinya susah, itu sama dengan menyusahkan semuanya," tambah Ustaz Felix.

Pria berusia 40 tahun itu bahkan menyinggung bahwa dalam Islam saja, kata "ummah" (masyarakat) itu memiliki kata inti "um" yang berarti ibu.

Baca Juga: Inspirasi 5 OOTD Dress Hamil ala Nikita Willy, Pancarkan Aura Bersahaja Ibu Mengandung

"Di dalam Islam, jangankan keluarga, kata ummah saja itu diintikan dengan kata um artinya ibu. Artinya ummah ini kalau mau bener ya harus ibu dulu yang bener," bebernya.

Karena itu, ia tidak setuju dengan selentingan-selentingan bahwa seorang wanita sebaiknya tidak perlu sekolah tinggi-tinggi hanya karena nantinya mengurus rumah.

"Lah gimana kalau misalnya dia nggak tinggi pendidikannya, dia nggak pinter, dia menghasilkan anak-anak yang yang mohon maaf, jadi beban nantinya," jelasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI