Suara.com - Menjalankan puasa adalah sebuah kewajiban bagi umat muslim pada bulan Ramadhan. Kendati demikian, terkadang ada beberapa hal di luar dugaan yang terjadi selama menjalaninya.
Salah satunya seperti tiba-tiba terluka dan berdarah. Lantas apakah batal puasanya jika terluka hingga berdarah?
Dikutip dari laman NU Online dari Muhammad Zainul Millah, begini penjelasan hukum jika terluka dan berdarah di saat sedang menjalankan ibadah puasa.
Hukum berpuasa bagi orang yang terluka dan berdarah sebenarnya adalah tetap sah. Puasa seseorang tersebut tidak batal. Berdasarkan yang tertera dalam Kitab Matan Abi Syuja', setidaknya ada 10 hal yang bisa membatalkan puasa.
Baca Juga: Foto Bareng Ayu Ting Ting saat Buka Puasa, Posisi Tangan Muhammad Fardana Bikin Salfok
Terluka ataupun berdarah tidak ada di antaranya. Adapun 10 hal yang bisa membatalkan puasa yakni adalah pertama, masuknya benda ke dalam tubuh dengan sengaja melalui lubang yang terbuka, seperti mulut, hidung dan lainnya. Puasa juga batal jika ada benda yang masuk ke dalam kepala.
Selain itu, puasa bisa batal jika orang yang sakit diobati melalui qubul dan dubur (lubang kemaluan dan anus). Puasa juga termasuk batal jika seseorang muntah dengan sengaja, bersetubuh dengan sengaja, atau keluar mani karena bersentuhan kulit.
Seseorang yang sedang masa haid dan nifas juga termasuk yang batal puasanya. Terakhir, orang yang hilang kesadaran seperti gila juga puasanya termasuk batal.
Jika kulit terluka, bukan berarti ada benda yang masuk ke dalam tubuh. Sebab, bagian kulit yang tersayat bukanlah lubang.
Sementara itu, keluar darah dari tubuh juga tidak termasuk yang membatalkan puasa. Misalnya, pada pengobatan bekam, ketika kulit disayat dan mengeluarkan darah kotor. Hal ini tidak membatalkan puasa.
Baca Juga: Benarkah Puasa Tidak Boleh Keramas Karena Bikin Batal? Ternyata Begini Hukumnya