Suara.com - Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengejek Menteri Pariwisata Sandiaga Uno di depan Presiden Jokowi. Ini terjadi saat melaporkan Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) Pajak Penghasilan tahun 2023, Jumat (22/3/2024).
Bahlil mengatakan bahwa Sandiaga sebenarnya ingin membayar pajak lebih, namun partainya yakni PPP tak lolos ambang batas parlemen. Untuk diketahui, Sandiaga menjabat Ketua Bapilu di partai tersebut.
"Pak Sandi tadi mau bayar pajak lebih Pak, tapi PPP belum lolos (ambang batas parlemen)," ujar Bahlil di Istana Negara.
Ketika ditanya tanggapannya soal itu, Sandiaga mengaku tak tersinggung. Ia mengatakan Bahlil hanya berguyon. Namun, hal ini membuat rekam jejak dan pendidikan keduanya turut dibanding-bandingkan.
Baca Juga: Catat Sejarah Gagal Lolos Senayan, PPP Tak Mau Salahkan Sandiaga Uno
Adu Rekam Jejak dan Pendidikan Bahlil Vs Sandiaga Uno
Bahlil Lahadalia sempat bersekolah di SD N 1 Seram Timur dan melanjutkan pendidikan di SMP N 1 Seram Timur. Ia kemudian ikut keluarganya pindah ke Fakfak mengikuti orang tuanya dan bersekolah di SMA YAPIS.
Adapun kehidupan Bahlil selama bersekolah cukup memprihatinkan. Ia diketahui sudah menjalani beberapa profesi. Mulai dari penjual kue, kondektur bus, hingga menjadi sopir angkot, tepatnya saat duduk di bangku SMA.
Begitu lulus SMA, Bahlil mengaku sempat tak ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Hal ini disebabkan oleh faktor ekonomi dan adanya kerusuhan tahun 1998. Namun, tekadnya untuk capai S1 tak sirna.
Bahlil pun memutuskan untuk melanjutkan studinya di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Port Numbay di Jayapura. Setelah lulus, ia sempat bekerja di PT Superintending Company of Indonesia (Sucofindo).
Baca Juga: Usai Tak Lolos ke Parlemen, PPP Bubarkan Bappilu yang Diketuai Sandiaga Uno
Kariernya kian meroket hingga berhasil mendirikan sejumlah perusahaan di sektor transportasi dan properti. Sebut saja PT Rifa Capital Holding Company, PT Bersama Papua Unggul, serta PT Dwijati Sukses.
Bahlil kemudian diangkat menjadi kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) pada 2019. Selang dua tahun, ia ditunjuk sebagai Menteri Investasi dan sempat menjadi menteri ad interim pada 2022.
Sementara itu, Sandiaga Uno mengenyam pendidikan di Jakarta mulai dari SD PSKD, SMPN Wijaya, dan SMA Pangudi Luhur. Lalu, ia melanjutkan studinya ke Wichita State University, yang ada di Amerika Serikat.
Saat itu, ia mengambil Bachelor of Business Administration. Sandiaga sempat bekerja selama setahun menjadi karyawan Bank Summa. Begitu tak lagi di sana, ia pun memilih melanjutkan kuliahnya ke jenjang magister.
Di mana ia mengambil Business Administration di George Washington University, Amerika Serikat. Sandiaga lulus dengan IPK 4,0 dan bekerja pada Seapower Asia Investment Limited di Singapura.
Selain itu, Sandiaga pun sempat menjabat sebagai manajer investasi di MP Holding Limited Group. Lalu, ia pindah ke NTI Resources Ltd di Kanada dengan menduduki posiai executive vice president.
Kariernya kerap terhalang oleh krisis moneter pada tahun 1997. Sandi pun tidak melanjutkan pekerjaannya dan mulai menjadi penganggguran. Saat itu, dirinya memutuskan untuk tinggal di rumah orang tuanya.
Sandi mencoba bangkit dan membuka usaha sendiri. Salah satu bisnisnya itu adalah PT Recapital. Perusahaan ini bergerak di bidang jasa konsultan keuangan. Lambat laun, usahanya itu bisa dibilang sukses.
Ia lantas membuka bisnis baru denganu membeli perusahaan yang bangkrut. Usahanya itu berkembang pesat hingga Sandi memililiknya di berbagai sektor bisnis. Mulai dari infrastruktur hingga telekomunikasi.
Tak hanya dunia bisnis, Sandiaga juga dikenal sebagai penggemar olahraga. Saat usianya menginjak 47 tahun, ia diangkat menjadi Ketua Umum Persatuan Renang Seluruh Indonesia menggantikan posisi Hilmi Panigoro.
Sukses di ranah bisnis, Sandiaga mulai menggeluti politik dengan bergabung ke Partai Gerindra. Ia bersama Anies Baswedan kemudian dilantik sebagai Gubernur-Wakil Gubenur DKI untuk periode 2017-2020.
Sandi memutuskan mundur dari jabatan Wagub DKI dan maju sebagai Cawapares Prabowo Subianto pada Pilpres 2019. Ia gagal, namun diberi kepercayaan untuk menjadi Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
Kontributor : Xandra Junia Indriasti