Suara.com - Perjuangan Julia, seorang ibu dengan anak berkebutuhan khusus mencari perawatan yang tepat untuk kondisi langka sang putra yang bernama Jake, kini membuka banyak harapan baru untuk ibu lain yang memiliki masalah yang sama.
Pada 2017 silam, Julia harus menerima saat didiagnosis menderita mutasi genetik yang sangat langka (NACC1). Kondisi ini memengaruhi Jake untuk berjalan, berbicara, dan kesulitan untuk menjalani kehidupan mandiri.
Putranya itu ternyata juga terlahir dengan katarak bawaan di kedua matanya. Saat Jake baru berusia empat bulan, dia mengalami sekitar 1000 kejang perhari dan gagal mencapai tahap perkembangan awal.
Saat itulah Julia diberitahu bahwa anaknya mungkin tidak akan pernah bisa berjalan, berbicara, atau hidup secara mandiri. Hal inilah menginspirasi Julia dan Jake selama 10 tahun berkeliling dunia dalam mencari solusi.
Baca Juga: Musim Hujan Tiba, Rawat Mobil dengan Cara Ini
Perjalanan mereka membuka dunia mereka kepada terapi-terapi terobosan yang tidak tersedia di Asia, seperti Intensive Model of Therapy (Model Terapi Intensif) (IMOT), Suit Therapy, Cuevas Medek Exercises (CME), Intervensi Gerakan Dinamis (DMI), dan lain-lain.
Mengetahui bahwa ada anak-anak seperti Jake di negara mereka yang berhak mendapatkan kesempatan untuk merasakan perawatan yang ada, maka mereka memutuskan untuk menjual harta benda untuk mendirikan WINGS Therapy Center (WINGS) dan membawa berbagai terapi ini ke hadapan anak-anak lain di Asia Tenggara.
Berlokasi di Singapura, WINGS telah menangani lebih dari 6000 pasien hingga saat ini. Dari 6000 pasien tersebut, 50% di antara mereka adalah orang asing yang terbang ke Singapura dari seluruh Asia Tenggara, khususnya Indonesia, untuk berobat di pusat terapi unik ini.
Rahasia kesuksesan WINGS adalah kerangka kerja yang mereka gunakan; Intensive Model of Therapy (Model Terapi Intensif) (IMOT), yang berlangsung dalam blok selama 3 minggu hingga 3 bulan yang dikenal sebagai ‘intensif’. Menyerupai strategi bootcamp, latihan intensif 5 hari/minggu dan antara 2-4 jam/hari.
Penelitian telah menunjukkan bahwa satu sesi terapi intensif bisa memberikan hasil lebih daripada terapi tradisional selama setahun penuh. Karena itu WINGS adalah satu dari sedikit pusat terapi yang beroperasi di bawah kerangka Model Terapi Intensif (IMOT).
Baca Juga: Pemutih Krim Selangkangan dan Deodorant Spray Baltikh Extra Bright: Solusi Ampuh Ketiak Cerah
Dengan IMOT, WINGS menyediakan terapi seperti Suit Therapy (NeuroSuit and TheraSuit Method), Latihan Spider Cage, Universal Exercise Unit, Intervensi Gerakan Dinamis (DMI), Cuevas Medek Exercises (CME), Latihan Berjalan Intensif dengan LiteGat, Latihan Berjalan Robotik dengan Trexo Robotics, Task Specific Electrical Stimulation (TASES), dan masih banyak lagi.
Mereka tidak hanya melihat efektivitas yang luar biasa dari kerangka IMOT, namun juga dengan terapi yang mereka berikan, telah membantu banyak anak dengan kondisi sedang hingga berat (seperti cerebral palsy dan atrofi otot tulang belakang). Mereka yang sebelumnya tidak pernah berjalan seumur hidup, bisa mengambil langkah independen pertama mereka.
"Keajaiban WINGS tidak hanya terletak pada model intensif dan terapi terobosan yang kami tawarkan, namun juga pada semangat, komitmen, dan pengalaman tim terapi kami yang sangat terampil," ujar Judith Julia Justin, CEO dan pendiri WINGS.
Pusat terapi ini juga berfokus pada memperlakukan anak secara holistik, dengan rasa hormat dan fokus yang kuat pada target dalam lingkungan yang menyenangkan dan memotivasi. Julia mengatakan jika terapis akan bekerja di lantai terbuka yang mendorong komunikasi dan interaksi sosial antar orang tua dan antar anak.
"Pusat kami benar-benar merupakan tempat tumbuhnya harapan dan membangkitkan semangat keluarga berkebutuhan khusus. Semua ini adalah segalanya yang saya dan Jake butuhkan dalam perjalanan kami; harapan, penerimaan, rasa hormat, teman, dan motivasi," tambah dia.
Hal yang sama dirasakan Ichen, ibu dari Matthew yang berusia delapan tahun dari Jakarta, Indonesia. Ia pertama kali datang ke WINGS pada tahun 2018, beberapa bulan setelah pusat terapi tersebut dibuka. Anaknya memiliki diagnosis kompleks yang dikenal sebagai sindrom CHARGE.
"Dia tidak bisa berjalan ketika baru memulai bersama WINGS pada usia dua tahun. Saya berupaya sepenuh hati mencari solusi agar anak saya bisa menjalani hidup dengan mandiri. Kami mengikuti beberapa terapi intensif di WINGS selama lima tahun terakhir," ucap dia.
Saat ini, Matthew sudah berusia delapan tahun dan mampu berlari. Semuanya kata Ichen berkat dedikasi dari tim di WINGS. Dirinya pun sekarang bisa memiliki harapan yang besar untuk sang anak.