Ia juga menjadi murid SMP Zurich International School (1964-1966) dan SMA The American School in London, Inggris (1966-1968). Di sisi lain, usai Soekarno lengser, keluarga Prabowo kembali ke Tanah Air.
Prabowo pun melanjutkan studinya ke Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (AKABRI) di Magelang, Jawa Tengah. Tak hanya formal, ia juga pernah mengikuti sejumlah pendidikan informal.
Sebut saja, Basic course of infantry subdivisions, Commando Course, dan Jump Master. Ada pula Investigation officer course, Free Fall, Counter Terorist Course, GSG-9 Germany, serta Special Forces Officer Course, Ft. Benning USA.
Sementara itu, Prabowo mengawali karier militernya dengan bergabung ke Komando Pasukan Sandi Yudha (Kopassanda). Perlu diketahui, ini merupakan pasukan Angkatan Darat yang menjadi cikal bakal Kopassus.
Saat itu, Prabowo bertugas sebagai komandan pleton pada Grup I/Para Komando yang menjadi bagian operasi Tim Nanggala di Timor Timur. Setelahnya, ia menjabat Wakil Komandan Detasemen Penanggulangan Teror.
Tepatnya di Komando Pasukan Khusus pada tahun 1983. Usai menikah tepatnya pada 1983, karier militer Prabowo kian cemerlang karena ia naik jabatan menjadi Wakil Komandan Batalyon Infanteri Lintas Udara 328.
Lalu, pada 1991, Prabowo menjabat Kepala Staf Brigade Infanteri Lintas Udara 17. Ia juga diangkat menjadi Danjen Kopassus dengan pangkat Mayjen pada 1995 dan Pangkostrad pada 1998 dengan pangkat Letjen.
Namun, jabatan itu hanya diemban Prabowo selama dua bulan karena terlibat kasus dugaan penculikan aktivis. Ia pun langsung dicopot dari jabatannya dan digantikan oleh Letnan Jenderal Johny Lumintang.
Berhenti dari militer, Prabowo beralih ke dunia bisnis dan politik. Ia sempat menjadi kader Golkar sebelum akhirnya mendirikan Partai Gerindra. Ia pada 2019 mulai menjabat Menhan dan kini dipastikan menang sebagai presiden.
Baca Juga: Gaji PNS, Polisi dan TNI Naik Usai Prabowo Subianto Dilantik Jadi Presiden?
Kontributor : Xandra Junia Indriasti