Indonesia Punya Pasar Potensial Untuk Industri Fesyen Bertumbuh, Langkah Ini yang Perlu Jadi Perhatian

Dinda Rachmawati Suara.Com
Jum'at, 22 Maret 2024 | 08:22 WIB
Indonesia Punya Pasar Potensial Untuk Industri Fesyen Bertumbuh, Langkah Ini yang Perlu Jadi Perhatian
Koleksi Terbaru Brand Fashion Lokal, Lakon Indonesia (Dok. Istimewa)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Indonesia memiliki pasar yang sangat besar untuk industri fesyen terus bertumbuh. Hal tersebut diungkap Syahmedi Dean selaku Pengamat Mode, Penulis dan Jurnalis Fesyen dalam acara JF3 Talk baru-baru ini.

Sebab kata dia, Indonesia memiliki 273 juta penduduk dan 10 juta penduduk di Jakarta yang amat potensial bagi pelaku industri fesyen. Tentu jumlah ini kalah jauh jika dibandingkan dengan populasi negara Perancis yang hanya 64 juta jiwa. 

"Kalau satu brand menargetkan 0,001 persen penduduk Jakarta menjadi pembelinya, maka posibility-nya tinggi sekali. Dengan angka ini kita harus optimis bahwa ada marketnya. Jangan terpengaruh dengan kampanye brand dari luar yang membuat jadi agak minder," kata Dean. 

Belum lagi, menurut Dean, Indonesia memiliki budaya yang sangat erat kaitannya dengan fesyen. Ada berbagai perayaan keagamaan dan budaya yang membuat masyarakatnya membutuhkan baju baru setiap saat.

Mulai dari Idul Fitri, Natal, acara pernikahan dengan undangan yang begitu banyak, dan lainnya. Tentu, hal-hal seperti ini tidak bisa kita temukan pada negara-negara di Eropa atau Amerika.

Thresia Mareta, Founder of LAKON Indonesia dalam Diskusi JF3 Talk, Rabu (20/3/2024) (Dok. JF3 Talk)
Thresia Mareta, Founder of LAKON Indonesia dalam Diskusi JF3 Talk, Rabu (20/3/2024) (Dok. JF3 Talk)

Sayangnya, Thresia Mareta, Founder of LAKON Indonesia yang juga merupakan Advisor JF3 mengatakan bahwa selama hampir 20 tahun JF3 menjadi pelaku dari ekosistem industri fashion di Indonesia, ia melihat selama ini industri fesyen Indonesia masih jalan di tempat.

"Kami menginisiasi Pintu Inkubator untuk terkoneksi ekosistem fesyen di Paris. Kami melihat bagaimana mereka bekerja dengan standar yang diakui secara internasional. Kami, jadi membandingkan, apa yang dilakukan di sini, dengan apa yang mereka lakukan di sana. Dan, faktanya masih sangat jauh. Namun, itu bukan berarti kita gak bisa. Artinya kita perlu melakukan sesuatu," ungkap Thresia.   

Untuk itu, kata Thresia, keinginan JF3, adalah supaya generasi muda di industri fesyen bisa maju di masa yang akan datang. Sehingga menurutnya, ini adalah tanggung jawab bersama semua lapisan, mulai dari jurnalis, desainer, pemilik brand, hingga supporting lainnya.

"Jadi, bagaimana kita bisa mewariskan yang memang bisa bertumbuh di masa depan. Pertanyaannya apa yang bisa kita wariskan kepada mereka dan apakah itu bisa tumbuh di masa depan," tambahnya. 

Baca Juga: Adu Gaya Erina Gudono dan Najwa Shihab, Kenakan Batik Rancangan Desainer Terkenal: Sama-sama Pakai Barang Branded!

Untuk mendukung kemajuan industri fesyen Indonesia, Dean dan Thresia setuju para pelaku harus memiliki strategi khusus, terutama bagi para desainer yang ingin go international. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI