Suara.com - Menelan dahak tampaknya menjadi suatu kondisi yang sulit dihindari, bahkan saat sedang menjalankan puasa Ramadhan. Namun bila biasanya seseorang bisa meminum air untuk melegakan kerongkongannya, maka hal itu tak bisa dilakukan saat menjalankan puasa.
Untuk diketahui, menurut laman Aqua, dahak adalah lendir yang diproduksi oleh paru-paru dan tenggorokan untuk melembapkan serta melindungi saluran pernapasan dari gangguan virus penyebab batuk. Biasanya batuk dan dahak adalah hal yang tak bisa dipisahkan.
Lantas apa yang sebaiknya dilakukan jika mendadak berdahak saat sedang berpuasa? Apakah menelan dahak dapat membatalkan puasa? Atau malah sebaiknya dahak tersebut dibuang saja?
Buya Yahya pernah membahas perkara ini di salah satu unggahan kanal YouTube Al-Bahjah TV. Ditegaskan Buya Yahya, sebaiknya dahak dikeluarkan dan tidak ditelan lagi. Bila berdahak saat sedang salat, maka dahaknya bisa diludahkan ke lengan baju dan dicuci setelahnya.
Baca Juga: 25 Caption Bukber Ramadhan Lucu, Ramaikan Medsos dengan Kata-kata Bikin Ngakak
“Apabila dahak masih ada di dalam, maka ditelan tidak masalah. Tapi jika dahak berada di luar dan tercampur dengan ludah, maka wajib untuk dikeluarkan,” ungkap Buya Yahya, dikutip pada Kamis (21/3/2024).
Jadi seorang Muslim yang berpuasa sebaiknya mengeluarkan dahak apabila sudah tercampur dengan ludah di mulut. “Bagi yang belum tahu dari dulu, maka dimaafkan dan puasanya sah,” ujar Buya Yahya.
“Beribadah kepada Allah itu enak, kalau nggak ngerti bakal dimaafkan, dianggap sah semua,” imbuh Buya Yahya.
Perihal berdahak saat puasa ini ini juga pernah dijelaskan di sebuah hadist. Rasulullah SAW pernah mengungkapkan hukumnya berdahak saat puasa.
Sepanjang masih di dalam mulut, air liur atau dahak yang tertelan maka tidak jadi masalah yang membatalkan puasa Ramadhan. Namun jika air liur atau dahak sudah keluar dari mulut dan dimasukkan lagi, maka dapat membatalkan puasa.
Baca Juga: 10 Ide Menu Buka Puasa Bersama di Rumah Anti Ribet, Simpel dan Lezat!