Suara.com - Dalam salah satu tausiyahnya, Habib Rizieq Shihab mengungkit soal dugaan adanya kecurangan di Pilpres 2024. Dugaan inilah yang membuat Habib Rizieq merasa tidak mungkin mewujudkan perdamaian pasca pemilu.
“Setelah Pilpres ini banyak yang bilang adanya kecurangan, hati-hati!” ungkap Habib Rizieq di Masjid Jami An-Nur Petojo, Jakarta Pusat, dikutip pada Kamis (21/3/2024). “Kalau dulu banyak yang teriak, ‘Pemilu damai! Pemilu damai!’ Saya sudah sampaikan Saudara, sebelum Pilpres, kalau mau damai, jangan curang.”
“Kalau sudah curang, terus teriak, ‘Mari kita damai! Mari kita damai!’ Mana mungkin kita damai dalam kecurangan? Mana mungkin kita damai dalam kezaliman? Tidak ada damai dalam kecurangan! Tidak pernah ada damai dalam kezaliman, Saudara,” imbuhnya.
Ceramahnya yang begitu berapi-api ini yang membuat sosok Habib Rizieq kembali ramai disoroti publik. Tak terkecuali soal riwayat pendidikannya yang cukup beragam sekaligus mentereng. Seperti apakah?
Baca Juga: Timnas AMIN Gugat Hasil Pilpres ke MK, Rizieq Shihab: Ada Pamannye, Pusing Ogut
Riwayat Pendidikan Habib Rizieq
Pendakwah bernama lengkap Muhammad Rizieq Shihab itu menamatkan pendidikan dasarnya di SD Negeri 1 Petamburan, Jakarta Pusat pada tahun 1975.
Pada tahun 1976, Rizieq melanjutkan studi ke SMP 40 Pejompongan, Jakarta Pusat. Namun jarak yang terlalu jauh membuat Rizieq dipindahkan ke sekolah yang relatif lebih dekat, yang ternyata adalah sekolah Kristen. Disebutkan Rizieq melanjutkan pendidikan menengahnya di SMP Kristen Bethel Petamburan dan lulus pada tahun 1979.
Setelah itu Rizieq melanjutkan pendidikan ke SMA Negeri 4 Jakarta di Gambir, tetapi akhirnya lulus dari SMA Islamic Village Tangerang pada tahun 1982.
Tahun 1983, Rizieq mengambil kelas bahasa Arab di Lembaga Ilmu Pengetahuan Alam dan Arab (LIPIA). Setahun setelahnya, Rizieq mendapat tawaran beasiswa dari Organisasi Kerjasama Islam (OKI) sehingga bisa berkuliah di jurusan Studi Agama Islam (Fiqih dan Ushul Fiqh) Universitas Raja Saud, Arab Saudi. Rizieq akhirnya lulus dari kampus tersebut pada tahun 1990.
Baca Juga: Prabowo-Gibran Menang Pilpres, Habib Rizieq: Kita Hormati yang Menang tapi...
Rizieq sempat mengambil program pascasarjana di Universitas Islam Internasional Malaysia selama setahun, tetapi akhirnya ditinggalkan karena masalah biaya. Namun pada tahun 2008, Rizieq berhasil mendapat gelar M.A., setelah menempuh kuliah pascasarjana bidang Syari’ah di Universitas Malaya.
Rizieq melanjutkan ke jenjang S3 pada tahun 2012, yakni di program studi Dakwah dan Manajemen di Fakultas Kepemimpinan dan Pengurusan Universitas Sains Islam Malaysia (USIM). Rizieq akhirnya mendapatkan gelar doktor pada 15 April 2021 saat masuk mendekam di balik jeruji besi.