Suara.com - Habib Rizieq Shihab kembali muncul dengan pernyataan kontroversial. Terbaru ia menegaskan tak ada kata damai untuk digaan praktik kecurangan di Pilpres 2024 ini.
Habib Rizieq menyampaikan muslim sepatutnya tak bersatu dalam kehiatan buruk dan mendatangkan dosa.
"Jangan bersatu dalam maksiat, jangan bersatu dalam kedzaliman, jangan bersatu dalam kemungkaran, jangan bersatu dalam kebiadaban, dan jangan bersatu dalam korupsi. Juga jangan bersatu dalam kecurangan," ucap Rizieq saat memberikan tausiyah di Masjid Jami An-Nur, Petojo, Jakarta Pusat, Rabu (21/3/2024).
Pernyataan tegas Rizieq soal kecurangan Pemilu tampaknya bukan kali ini saja. Ia bahkan sempat menawarkan untuk mengerahkan people power namun ditolak oleh Prabowo Subianto.
Baca Juga: NasDem Terima Hasil Pemilu, Said Didu Sentil Surya Paloh: Sisakan Ruang Ketidakpercayaan
Diketahui pada Pemilu 2019, Habib Rizieq ada di pihak Prabowo-Sandi.
“Saya ingat betul saat itu Pak Prabowo mengabarkan pada saya, bahwa Beliau sudah mendapatkan berita ada pengumuman Jokowi itu menang di dalam pemilu 2019,” ujar Rizieq Shihab dalam kanal YouTube Frotn TV yang tayang pada 2019.
“Yang membuat Beliau tertekan adalah beliau sudah mendapatkan laporan seperti yang terjadi pada Pemilu 2019 ini bahwa sebetulnya beliau menang, tapi terjadi aneka ragam kecurangan,” imbuhnya.
Kala itu menurut Rizieq, Prabowo datang untuk meminta sarannya.
“Kemudian saat itu beliau meminta pendapat saya. Saya mengusulkan kalau memang punya bukti yang kuat adanya kecurangan-kecurangan, kita lawan dengan people power,” ujar Rizieq Shihab.
Baca Juga: Tim Hukum AMIN Minta Pilpres Diulang Tanpa Gibran: Silakan Wakilnya Diganti
Sayangnya kala itu Prabowo menolah dan lebih setuju menggugat kecurangan lewat Mahkamah Konstitusi (MK).
“Tapi pada malam itu Pak Prabowo agak berat melakukan people power ya terus terang sebetulnya saya kecewa,” tandasnya.