Infografis
Suara.com - Aurel Hermansyah belakangan kerap memgalami body shaming, karena tubuhnya saat ini dinilai berbeda dengan dirinya saat sebelum menikah. Istri Atta Halilintar tersebut memang kini terlihat lebih gemuk usai melahirkan putri keduanya, Azura.
Atta Halilintar sempat mengungkap jika istrinya memang tidak melakukan diet karena masih menyusui anak mereka. Ia bahkan terdengar melarang Aurel Hermansyah untuk membatasi makannya demi nutrisi terbaik untuk Azura.
"Kamu ga boleh diet sayang yah," ucapnya pada Aurel Hermansyah di tengah keluarga mereka saat tengah menghadiri ulang tahun Anang Hermansyah baru-baru ini di kediamannya.
Mendengar hal tersebut, Ashanty pun menekankan jika putrinya itu tak perlu diet karena masih memberikan ASI pada bayinya. Tak perlu khawatir soal bentuk tubuh, karena nanti bakal kembali seperti dulu lagi.
Baca Juga: Tas Mewahnya Dijadikan 'Mainan' oleh Ameena, Reaksi Kris Dayanti Jadi Perbincangan
"Istrinya dibolehin untuk makan karena ASI. Kalo yang suruh diet sebelum ASI-nya selesai jahat," ucap Ashanty.
Istri Anang Hermansyah ini juga menekankan jika tubuh langsing Aurel Hermansyah bakal cepat kembali seperti dulu, sebab ia memiliki jenis tulang yang kecil.
"Pasti balik apalagi aurel tulangnya kecil," ucapnya meyakinkan.
Momen orang-orang terdekat mendukung Aurel Hermansyah untuk memberikan dukungan untuk sang ibu menyusui bayinya ini lantas menjadi sorotan netizen.
Pasalnya, menurut dokter spesialis anak dan konselor laktasi dr. Jeanne-Roos Tikoalu, Sp.A, IBCLC, CIMI menenkankan bahwa dukungan yang diberikan dari lingkungan sekitar (support system) kepada ibu turut berperan dalam menentukan keberhasilan menyusui.
Baca Juga: Aurel Hermansyah Sering Kena Body Shaming, Atta Halilintar Larang Istri Buat Diet
“ASI adalah makanan yang terbaik untuk anak-anak kita. Dengan dukungan yang baik, baik dari lingkungan kecil maupun lingkungan besar, serta adanya edukasi-edukasi, tentu keberhasilan menyusui bisa didapat,” kata dokter lulusan Universitas Indonesia itu seperti dilansir ANTARA.
Menurut Jeanne-Roos, dukungan pertama perlu diberikan oleh suami dimulai dari langkah sederhana dengan membantu meringankan tugas rumah tangga yang biasanya dibebankan pada istri.
“Pada saat ibu hamil, mungkin dia masih bisa mengerjakan (pekerjaan rumah). Tapi pada saat ibu menyusui, kita tahu menyusui itu tidaklah sesimpel menyusui sesudah itu selesai, pasti akan merasakan haus, lelah, kemudian harus bangun tengah malam,” kata dokter yang berpraktik di Rumah Sakit Pondok Indah Puri Indah itu.
Selain suami, dukungan unsur keluarga lainnya seperti pihak nenek dan kakek atau mertua juga dibutuhkan dalam rangka mencapai keberhasilan menyusui pada ibu. Jeanne-Roos mengingatkan agar pihak nenek atau mertua tak terburu-buru memutuskan untuk memberi susu formula apabila ASI dinilai belum keluar secara melimpah.
“Dukungan itu kelihatannya sepele tapi sangat besar artinya buat si ibu menyusui,” ujarnya.
