Suara.com - Bulan Ramadhan adalah bulan suci dan istimewa untuk umat Muslim. Pahala dilipatgandakan di bulan ini, sehingga tak heran bila umat Muslim berlomba-lomba untuk beribadah dan mendekat kepada Allah SWT.
Perihal keistimewaan bulan Ramadhan pernah diriwayatkan oleh Abu Hurairah, yang artinya, “Apabila telah datang bulan Ramadhan, dibukalah pintu-pintu surga, dikunci pintu-pintu neraka, dan para setan dibelenggu.” (HR Muslim). (Muslim bin Hajjaj, Shahih Muslim, juz II, halaman 1079).
Lantas apakah keistimewaan tersebut membuat seorang Muslim yang meninggal di bulan Ramadhan otomatis masuk surga?
Mengutip dari penjelasan Ustaz Muhammad Izharuddin di situs NU Online, ada perbedaan pendapat ulama mengenai maksud dibukanya pintu-pintu surga seperti diriwayatkan di atas.
Baca Juga: Mamah Dedeh Komentari Konten Viral Non Muslim Ikut Berburu Takjil: Itu Sebetulnya ...
Ada yang memaknai secara harfiah, yakni pintu surga benar-benar terbuka. Namun ada pula yang memaknainya sebagai bentuk kinayah dari banyaknya ketaatan dan amal saleh di bulan Ramadhan.
Maksudnya ketaatan dan amal saleh di bulan Ramadhan dapat mempermudah seseorang untuk membuka pintu surga. Dengan kata lain, pintu surga baru akan terbuka apabila hamba Allah SWT tetap melakukan amal saleh sebanyak-banyaknya.
Sementara terkait meninggalnya seorang Muslim di bulan Ramadhan, menurutnya tak bisa langsung dihakimi secara pasti akan masuk surga atau tidak. Hal ini sebagaimana diriwayatkan lewat fatwa Syekh Nur Ali Salman yang dikeluarkan oleh Dairatul Ifta Yordania.
Yang artinya, “Masuk surga itu karena anugerah Allah, dan sebabnya karena amal saleh. Bulan Ramadhan menjadi waktu untuk beramal saleh. Tapi bukanlah maknanya siapa saja yang wafat di bulan Ramadhan akan masuk surga. Masuk surga itu karena sebab amal seperti yang telah kusebutkan.” (Dairatul Ifta, Fatwa Nomor 2322).
Tugas manusia hanyalah memperbanyak amal saleh dan berserah kepada Allah SWT, termasuk memohon supaya meninggal dunia dalam kondisi husnul khatimah, baik di bulan Ramadhan atau tidak.
Baca Juga: 7 Aplikasi Jadwal Imsak dan Buka Puasa Ramadan yang Bikin Ibadah Makin Lancar
Hal ini seperti dijelaskan dalam hadis riwayat Jabir bin Abdullah, yang artinya, “Tiap manusia akan dibangkitkan sesuai dengan kondisinya saat meinnggal.” (Muslim bin Al-Hajjaj, Shahih Muslim, [At-Turkiyah], juz VIII, halaman 165).
Dengan kata lain, apabila manusia meninggal dalam keadaan beramal saleh, maka akan dibangkitkan dalam keadaan serupa. Sehingga poin pentingnya adalah tetap memperbanyak amal saleh dan ketaatan kepada Allah SWT yang akan mengantarkan kita menuju surga-Nya.