Suara.com - Bulan Ramadan di Indonesia diramaikan dengan konten war takjil antar umat beragama yang menghebohkan media sosial. Pendakwah Mamah Dedeh buka suara.
War takjil bak menjadi fenomena baru di kalangan netizen Indonesia. Istilah ini merujuk pada konten berburu takjil atau santapan berbuka puasa yang tak hanya dilakukan oleh umat Islam namun non muslim.
Konten tersebut dikemas secara kocak oleh pengguna media sosial khususnya TikTok. Saking viralnya, pemuka agama pun ikut bersuara.
Terbaru yang jadi perhatian, pendeta Steve Marcel menyerukan jemaatnya di Gereja Tiberias untuk ikut war takjil.
Baca Juga: Bisa Jadi Bumerang, Ini Durasi Olahraga Terbaik saat Puasa Ramadan versi Dokter Olahraga
"Agama kita toleran. Tapi soal takjil, kita duluan," kata sang pendeta yang disambut gelak tawa jemaah seperti dilihat dari video yang viral.
"Jam 3 mereka masih lemas, kita sudah standby," sambungnya.
Sehubung dengan hebohnya war takjil lintas agama saat Ramadan 2024, Seleb TikTok Fadlan Holao meminta pendapat kepada Mama Dedeh.
"Aku nanya satu hal Ma, sekarang kan lagi ramai banget berburu takjil, yang nonis berburu takjil sebelum jam 3, lah kita yang lagi puasa yang islam lagi capek-capeknya. Menurut Mama gimana?," tanya Fadlan seperti dilihat dari konten TikToknya, Selasa (20/3/2024).
Tak berselang lama, Mamah Dedeh memberikan jawaban. Sosok bernama asli Dedeh Rosiadah tersebut menilai war takjil atau perang takjil adalah hal positif. Sebab, dengan begitu pencari takjil membantu para penjual makanan dengan membeli dagangan mereka.
Baca Juga: Berbohong Sudah Pasti Dosa, Tapi Apa Bisa Membatalkan Puasa?
"Itu sebetulnya mah mereka baik, membantu orang kita yang jualan makanan," sahut Mama Dedeh.
Meski begitu, Mama Dedeh berkelakar, ada baiknya kalau umat non muslim membeli takjil mepet waktu maghrib. Bukannya jam 3 sore, karena orang yang berpuasa jadi tak kebagian takjil.
"Cuma yang kurang baiknya jam 3 mereka, seharusnya jam 5," celetuk Mamah Dedeh.
"Keduluan start kita ya Ma?," tanya Fadlan.
"Jadi kita belum kebagian," kata Mamah Dedeh diiringi tawa Fadlan.