Suara.com - Presiden Joko Widodo ikut kena kritik usai tangis Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini pecah. Diketahui Mensos Risma menangis saat mendengar anggota DPR RI bercerita ada lansia 90 tahun yang hidup sebatang kara, tetapi tidak mendapatkan bansos.
Pegiat media sosial Jhon Sitorus lantas menilai bahwa Risma adalah korban "kerakusan" Presiden Jokowi yang haus kekuasaan. Hal itu menyebabkan Mensos Risma dinilai tidak dilibatkan lagi dalam pembagian bansos yang masif di tengah Pemilu 2024.
Jhon Sitorus juga menuding Presiden Jokowi telah menghambur-hamburkan uang rakyat lewat bansos. Tujuannya demi mengantarkan anak Jokowi, Gibran Rakabuming Raka duduk di kursi RI 2.
"Rakyat menilai, Presiden kita kini menghambur-hamburkan uang untuk memenangkan anaknya agar duduk di kursi kekuasaan," cuit Jhon Sitorus dalam akun X miliknya seperti dikutip Suara.com, Rabu (20/3/2024).
Baca Juga: Ditanya Kans Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Anies: Memangnya Ada Tawaran?
Sebagai informasi, Gibran menjadi cawapres Prabowo Subianto. Pasangan Prabowo-Gibran sejauh ini juga mendapatkan suara terbanyak di Pilpres 2024, sehingga mereka diyakini akan menjadi penguasa selanjutnya menggantikan Jokowi-Ma'ruf Amin.
Situasi bagi-bagi bansos itu, lanjut Jhon Sitorus, tidak sejalan dengan pertanggungjawabannya. Bagaimana tidak, ia menilai sekarang Risma yang dibiarkan sendiri untuk mempertanggungjawabkan pembagian bansos sepanjang Pilpres 2024.
"Giliran pertanggungjawaban, bu Risma dibiarkan sendirian," sentil Jhon Sitorus.
Terlepas dari persoalan di atas, Jhon Sitorus memberikan dukungannya kepada Risma. Menurutnya, rakyat akan selalu berdiri di samping Risma dalam memberantas korupsi, kolusi dan nepotisme atau KKN.
"Tenang bu, rakyat yang peduli dengan pemberantasan KKN dan anti orba di negara tercinta ini masih bersama ibu," dukungnya.
Baca Juga: Restui Sespri Iriana Maju Pilkada Bogor, Jokowi Minta Sendi Fardiansyah Lakukan Ini
"Tetaplah berjuang meski digembosi oleh teman sendiri untuk mereka-mereka yang harusnya mendapatkan haknya. We love you Bu Risma," pungkas Jhon Sitorus.
Warganet yang membaca kritikan Jhon Sitorus itu pun langsung melontarkan beragam pendapat. Cuitan sang pegiat medsos itu juga telah dibaca 23 ribu dan mendapatkan hampir 700 tanda suka.
"Teringat menteri Zulhas kampanye: yang bagi-bagi bansos siapa? Pak Jokowi. Gibran anak siapaa? Pak Jokowi. Jadi buibu bapak-bapak harus bantu coblos Gibran penerus pak Jokowi. Terang jelas politisasi bansos negara untuk menangkan anak Jokowi ikut kontestasi. KKN," kritik warganet.
"Dengan sekian banyak bukti-bukti kelakuan Jokowi, apakah para pemuda Jokowi masih belum sadar akan perubahan akhlaknya? Tetaplah eling (ingat)," pesan warganet.
"Kalau memang itu terjadi harus dicari akar masalahnya: Mengapa sampai orang lansia 90 tahun tidak mendapat bansos? Tugas siapa yang mendata para penerima bansos? Siapa yang mengawasi dan menjalankan pemberian bansos? Harus jelas supaya tidak saling menyalahkan dan timbul fitnah," saran warganet.
"Masyarakat kebanyakan juga dah paham kok. Operasi Bansos dan BLT untuk mensosialisasikan KKN. Gak usah bersedih Bu Risma, banyak kok target peruntukan yang tidak tepat alias suka-suka," tambah yang lain.