Berbohong Sudah Pasti Dosa, Tapi Apa Bisa Membatalkan Puasa?

Rabu, 20 Maret 2024 | 09:15 WIB
Berbohong Sudah Pasti Dosa, Tapi Apa Bisa Membatalkan Puasa?
ilustrasi berbohong di bulan Ramadan. (freepik.com/rawpixel.com)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ucapan jadi salah satu hal yang juga perlu dijaga oleh umat Islam selama sedang berpuasa. Tidak hanya selama Ramadan, berkata ucapan yang baik dan menghindari perkataan buruk juga sebaiknya selalu dilakukan oleh seorang muslim. Perkataan buruk tersebut termasuk juga berbohong.

Bahkan dikatakan kalau larangan berkata bohonh bahkan lebih berat dari sekadar menahan makan dan minum selama puasa. Nafsu untuk berdusta dan menghasut sepertinya dilampiaskan tanpa sadar.

Ulama Syekh Said Muhammad Ba’asyin dalam Busyrol Karim mengatakan bahwa dusta semestinya dijauhi terutama oleh mereka yang sedang berpuasa, meskipun menjauhi sifat tercela itu pada substansinya memang wajib. Sekalipun keduanya terpaksa dibolehkan untuk kepentingan mendamaikan pihak bertikai atau kepentingan bercerita terkait penganiayaan yang dilakukan seseorang, maka orang yang berpuasa sebaiknya menghindari tindakan tersebut.

Ilustrasi berbohong (freepik/ @wayhomestudio)
Ilustrasi berbohong (freepik/ @wayhomestudio)

Dikutip dari NU Online, ada perbedaan dengan dusta yang wajib ditempuh. Seperti dusta demi menyelamatkan orang yang teraniaya, menyebut ‘aib khatib yang nasihatnya lebih tepat diarahkan untuk dirinya juga, dan dianjurkan juga menjaga setiap anggota badan lainnya dari perbuatan yang dilarang agama.

Berdasar pada hadits yang diriwayatkan Imam Bukhari Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam, “Orang yang tidak menjauhi perkataan dusta dan mengamalkan dustanya, maka tidak ada hajat bagi Allah untuk menilai puasanya di mana ia bersusah payah seharian menjauhi makanan dan minuman”.

Namimah atau menghasut, dusta, dan ghibah (membicarakan biasanya aib orang lain) di luar kaitannya “dalam keadaan puasa”, secara substansi memang wajib dijauhi.

Artinya semua sifat tercela itu wajib dijauhi tidak hanya karena sedang berpuasa, tetapi memang semua itu sifat tercela yang wajib dijauhi kapanpun terlebih lagi ketika kita sedang berpuasa.

Perilaku yang Dijauhi Saat Bulan Ramadan

Tidak hanya berbohong, sejumlah perilaku ini sebaiknya dijauhi selama bulan Ramadan. Meski tidak menimbulkan dosa, Islam mengenal konsep 'makruh' yakni tindakan yang bisa mengurangi pahala dan mendekatkan diri pada dosa.

Baca Juga: Habib Usman Suami Kartika Putri Akui Paksa Anak 4 Tahun Puasa Penuh, Memang Boleh?

Berikut adalah beberapa kegiatan yang dianggap makruh selama bulan puasa:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI