Suara.com - Putri Presiden Joko Widodo alias Jokowi, Kahiyang Ayu baru saja ditetapkan sebagai Tokoh Nasional Padang Sidempuan. Hal ini sontak mengundang banyak protes pasalnya Kahiyang dianggap tak punya kontribusi.
"(Kahiyang Ayu) tanpa rekam jejak partisipasi, tanpa karya, tanpa kontribusi, tanpa ide, pikiran dan gagasan, tiba-tiba bisa jadi tokoh nasional," tulis Jhon Sitorus, di akun X miliknya pada Senin (18/3/2024).
"Pikirannya apa? Gagasannya apa? Karyanya apa? Pengaruhnya (Kahiyang) selama hidup atas dirinya sendiri apa? Nggak ada yang tahu," tambahnya.
Kendati demikian, Kahiyang memiliki riwayat pendidikan mentereng.
Kahiyang merupakan lulusan Universitas Sebelas Maret (UNS) Program Studi Ilmu dan Teknologi Pangan di Fakultas Pertanian. Ia juga melanjutkan S2 di Sekolah Bisnis Institut Pertanian Bogor.
Menjadi anak presiden, Kahiyang rupanya pernah tak lolos ujian CPNS pada tahun 2015.
Kahiyang Ayu sendiri sempat mendaftar CPNS di lingkungan pemerintah kota (Pemkot) Solo. Sayangnya nilai Kahiyang tak memenuhi standar yang ditetapkan pemerintah.
Kahiyang sendiri kala itu disebut hanya mendapatkan skor 300. Nilai Wawasan Kebangsaan Kahiyang hanya mencapai skor 50 padahal standar terendah adalah 75.
Sementara untuk Tes Inteligensi Umum (TIU) nilainya aalah 95 dan untuk Tes Karakteristik Pribadi (TKP) adalah 155. Dengan nilai tersebut, Kahiyang tak lolos CPNS dan memutuskan untuk melanjutkan S2.
Baca Juga: 8 Koleksi Tas Mewah Kahiyang Ayu Sang Tokoh Nasional, Selvi Ananda Lewat?