Suara.com - Puasa memang menjadi ibadah yang tak hanya menahan makan dan minum, namun juga hawa nafsu. Salah satunya untuk menahan nafsu membicarakan orang lain alias bergosip dan memaki.
Bergosip dan memaki memang sudah diketahui bisa mengurangi pahala berpuasa. Lalu bagaimana jika bergosip dan memaki di media sosial?
Mengutip NU Online, alumni Ma’had Aly Lirboyo Kediri dan pegiat literasi pesantren Ustaz A Zaeini Misbaahuddin Asyuari menyebut bahwa bergosip hingga mengumpat di media sosial juga bisa memengaruhi pahala puasa.
“Setelah menelaah berbagai literatur fiqih ditemukan kejelasan bahwa hukum menggosip, mengumpat, atau membikin berita bohong (hoax), dan bullying di media sosial dalam kondisi puasa hukum puasanya tetap sah, meskipun tidak memperoleh pahala ibadah puasa,” kata Zaeini mengutip NU Online.
Baca Juga: Kapok, Erina Gudono Pamer Penampakan Masakan Kaesang Pangarep Buat Buka Puasa
Dengan begitu orang yang berpuasa namun tetap mengerjakan hal buruk termasuk bergosip hingga mengumpat puasayatak batal tetapi tidak akan mendapatkan pahala apapun kecuali lapar.
Soal puasa tak berpahala, Nabi Muhammad juga pernah bersabda:
رُبَّ صَائِمٍ لَيْسَ لَهُ مِنْ صِيَامِهِ إِلَّا الْجُوعُ، وَرُبَّ قَائِمٍ لَيْسَ لَهُ مِنْ قِيَامِهِ إِلَّا السَّهَرُ
Artinya: “Banyak sekali orang yang tidak mendapat apapun dari puasanya kecuali lapar. Dan banyak sekali orang shalat malam tidak mendapatkan apapun dari shalatnya kecuali bangun malam.” (HR An-Nasai).
Baca Juga: Bank Mandiri Sediakan Uang Tunai Rp 31,3 Triliun Selama Ramadan-Lebaran