Suara.com - Belakangan ini nama pelawak senior Kadir Srimulat sedang ramai menjadi sorotan publik. Lantaran ia harus menjual asetnya demi menyambung hidup.
Pria usia 72 tahun ini menjual rumah, tanah, hingga mobilnya. Kadir pun mengaku sudah lima tahun lamanya tidak lagi mendapatkan pekerjaan.
"Terakhir itu saya jual tanah saja. Kalau jual rumah itu buat sehari-hari saja karena saat itu saya hidup nganggur," kata Kadir, dikutip Senin (18/3/2024).
"Ya tapi rumah bukan rumah induk yang di Jakarta, rumah di kampung saya," sambungnya.
Baca Juga: Pengakuan Nunung Pernah 13 Kali Pacaran dengan Suami Orang, Kok Bisa?
Kadir menjual tanahnya yang berlokasi di Tambun, Jawa Barat pada 2006 silam. Hasil penjualan tanah yang cukup besar itu lalu digunakan untuk membeli mobil hingga membuka warung makan.
Lantas bagaimana sih sosok pelawak Kadir ini ketika masih aktif di dunia hiburan? Berikut ulasannya.
Sosok Kadir Srimulat
Kadir merupakan seniman kelahiran Lumajang, Jawa Timur pada 3 September 1951. Nama aslinya adalah Mubarak.
Meskipun logat Madura jadi ciri khasnya, Kadir bukan orang Madura. Dia lahir dari keturunan Jawa dan Arab.
Baca Juga: Belajar Dari Kasus Meninggalnya Polo Srimulat, Ini Cara Untuk Menjaga Kesehatan Paru
Kadir mengawali karier sebagi pelawak di grup Srimulat. Namun, dia meninggalkan grup lawak tersebut pada 1983 dan membentuk Grup Merdeka bersama Basuki, Timbul, Nurbuat, dan Rohana. Selanjutnya grup tersebut berganti nama menjadi Grup Lawak Batik dan hanya bertahan tiga tahun.
Kadir mulai dikenal publik saat membintangi film Cintaku di Rumah Susun pada 1987. Di film itu dia untuk pertama kalinya dipertemukan dengan rekan melawaknya, Doyok.
Duet Kadir - Doyok kerap terjadi dalam film-film selanjutnya. Dari film, mereka juga merambah ke dunia sinetron.
Tercatat sudah ada puluhan film yang dibintangi Kadir. Film terakhir yang melibatkannya sebagai pemain berjudul Sejuta Sayang Untuknya produksi Citra Sinema pada 2020.