Suara.com - Beberapa waktu lalu di media sosial, ramai perbincangan mengenai suami yang harus dihadapkan pada situasi mengutamakan ibu kandung atau istri dahulu.
Pilihan tersebut tentu membuat dilema, karena baik ibu maupun istri adalah dua sosok penting dalam kehidupan seorang anak atau suami.
Lantas bagaimana kewajijban seorang pria setelah menjadi suami, apakah mendahulukan istri atau ibu kandungnya sendiri?
Habib Husein Ja'far Al Hadar atau yang biasa disapa Habib Jafar memberikan jawaban tegas perihal posisi seorang suami menyikapi pilihan tersebut.
Baca Juga: Pantas Wanginya Semerbak, Ternyata Begini Cara Pakai Parfum ala Nagita Slavina
Ia menyebut suami haruslah baik kepada orangtua dan di saat yang sama bertanggung jawab kepada istri.
"Karena istrimu adalah tanggung jawabmu. Ke orangtua, kamu kewajibannya hanya berbakti. Maka kamu harus berpihak kepada istrimu, tapi tetap baik kepada orangtuamu. Begitu kata Imam Nawawi," jelasnya, dikutip dari tayangan YouTube Mom Uung, Minggu (17/3).
Suami perlu berpihak ke istri karena sudah menjadi tanggung jawabnya sebagai suami. Sama halnya dalam hal memberi nafkah kepada istri adalah kewajiban suami, yang kalau tidak dilakukan akan dosa.
"Kepada orangtua tugas kita adalah berbakti, berbuat baik," sambung Habib Ja'far.
Habib Ja'far lantas menyebutkan contoh yang disampaikan Imam Nawawi, di mana seorang suami harus memilih memberikan satu piring makan pada ibu atau istri.
Baca Juga: Pertama Kali Divonis Kanker, Vidi Aldiano Tak Minta Kesembuhan
"Makanya kata Imam Nawawi kalau kamu punya satu piring makan, lalu ibumu dan istrimu sama-sama butuh, harus memilih tuh, memilih kepada istri, bukan ibu," terang Habib Ja'far.
"Meskipun secara emosional mungkin kita lebih ingin (memberikan) kepada ibu karena ibu satu darah dengan kita, istri beda darah dengan kita, tapi hukum islam bicaranya begitu," tegasnya.