Suara.com - Kenaikan harga bahan pokok jelang Ramadan dan Idul Fitri seakan sudah menjadi tradisi setiap tahunnya. Menteri Pertanian pun menjadi salah satu pejabat yang disorot karena kenaikan harga ini.
Setiap kali akan memasuki bulan suci, harga bahan pokok seperti cabai, telur, daging sapi terus meroket. Tak tanggung-tanggung, kenaikan harganya bisa mencapai 100 persen dan membuat masyarakat dan pedagang menjerit.
Setiap tahun pula pemerintah mencoba menjelaskan pada publik mengenai penyebab kenaikan harga bahan pokok itu.
Namun setiap tahun pula masyarakat seakan tidak puas dengan penjelasan pemerintah, sebab harga tetap naik dan tak kunjung turun.
Baca Juga: Momen Mentan Amran Jealous Lihat AHY Diserbu Ibu-ibu: Beliau Lebih Ganteng dari Saya
Terkait hal itu, dalam empat tahun terakhir, Indonesia punya dua Menteri Pertanian, yakni Syahrul Yasin Limpo yang kemudian kini digantikan Amran Sulaiman. Keduanya memiliki argumentasi berbeda mengenai kenaikan harga bahan pokok jelang hari raya.
Seperti apakah perbedaannya? Berikut perbandingannya.
Syahrul Yasin Limpo: Harga Bukan Urusan Saya
Syahrul Yasin Limpo merupakan politikus Partai Nasional Demokrat (NasDem) yang menjabat sebagai Menteri Pertanian sejak 2019 hingga 2023.
Ketika harga cabai naik pada Februari 2020, Syahrul ikut angkat bicara. Ia menyalahkan musim hujan sebagai biang kerok melambungnya harga cabai.
Baca Juga: Kasus TPPU SYL, KPK Periksa Anggota DPR dari Nasdem Ahmad Sahroni Hari Ini
"Kalau (harga) cabai agak naik sekarang itu karena kemarau yang panjang kemarin dan banjir sehingga Jawa terjadi delay penanaman," ujarnya pada awak media, usai meninjau harga bahan pangan di Pasar Senen, Jakarta Senin (3/2/2020).
"Karena itu hasilnya juga akan dimulai sampai Februari akhir," sambungnya.
Tiga tahun kemudian, tepatnya April 2023, harga bahan pokok kembali meroket. Kali ini adalah daging sapi.
Ketika itu, ia menyatakan, meski harga daging sapi melonjak, persediaan di tingkat peternakan terbilang aman.
"Di semua kantong-kantong suplai sesuai dengan neraca yang kita miliki bahwa ketersediaan jelang Lebaran dalam kondisi aman. Jadi antara ketersediaan dan kebutuhan bisa kita penuhi dengan baik," ujar Syahrul dalam keteranganya, Sabtu (15/4/2023).
Namun ketika disinggung soal harga, Syahrul mengatakan kalau hal tersebut bukanlah wewenang dirinya.
"Saya selalu bicara ketersedian karena masalah harga bukan tugas saya. Tugas saya itu ketersedian ," terangnya.
Amran Sulaiman: Biat Petani Peternak Dapat THR Kalau Harga Naik
Amran Sulaiman menjabat sebagai Menteri Pertanian sejak Oktober 2023, menggantikan Syahrul Yasin Limpo yang tersandung kasus dugaan korupsi.
Ketika menaggapi naiknya sejumlah harga bahan pokok, diantaranya daging sapi dan daging ayam, Amran justru melihatnya dari perpspektif berbeda.
Ia malah meminta masyarakat memaklumi kenaikan harga tersebut dan menganggapnya sebagai tunjangan hari raya (THR) bagi para peternak.
"Kalau harga ayam naik dikit kan peternak, kan, tidak punya THR. Biarlah naik dikit supaya THR-nya dari kenaikan sedikit itu harga ayamnya," ungkap Amran di di Kompleks DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (13/3/2024).
Serupa dengan Syahrul Yasin Limpo, Amran memastikan persediaan daging ayam dan daging sapi di pasaran cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
Namun ia tidak memberikan penjelasan mengapa harga kedua bahan pokok tersebut kini melambung tinggi.
Harga daging ayam dan daging sapi belakangan ini melonjak. Di Pasar Pelita dan Pasar Tipar Gede, Jawa Barat pada Selasa (12/3/20240, harga daging ayam broiler naik dari Rp35 ribu menjadi Rp43 ribu per kilogram.
Sementara harga daging sapi naik dari Rp130 ribu menjadi Rp145 ribu.
Kontributor : Damayanti Kahyangan