Ridwan Kamil Ingatkan Jokowi Banyak Negara Gagal Bangun Ibu Kota Baru, Ini Daftarnya

Farah Nabilla Suara.Com
Jum'at, 15 Maret 2024 | 09:56 WIB
Ridwan Kamil Ingatkan Jokowi Banyak Negara Gagal Bangun Ibu Kota Baru, Ini Daftarnya
Presiden RI Joko Widodo (kiri) berbincang dengan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil saat meninjau Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati, di Majalengka, Selasa (11/7/2023). ANTARA/Gilang Galiartha
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Emil lalu memberikan contoh lain negara yang gagal memindahkan ibu kota yakni Malaysia di Putera Jaya. Dia mengakui desain kota Putera Jaya memang bagus, namun kondisinya setelah maghrib pasti sepi.

"Kenapa? Karena rumahnya masih di Kuala Lumpur. Paginya ngantor di Putera Jaya. Dia sore pulang lagi, malam sepi. Namanya kota siang ramai, malam juga ramai karena semua jenis kegiatan di sana," jelas Emil.

Ketika Malaysia memindahkan ibu kotanya ke Putrajaya sebagai kota administratif pemerintahan, pegawai pemerintah justru tidak tertarik untuk tinggal di sana. Alasan yang sering muncul adalah mereka tidak ingin tinggal jauh dari keluarga dan kerabat mereka. 

Marcus Lee, seorang ekonom urban senior, juga berpendapat pemindahan Ibu Kota oleh Malaysia tidak efektif dalam mencapai tujuan untuk menyeimbangkan populasi dan aktivitas ekonomi dasar.

3. Australia

Emil lalu menyebut Canberra, ibu kota Australia juga bernasib sama. "Australia juga sama, ramainya di Sidney, Melbourne, ibu kotanya Canberra sepi, kurang manusia. Kotanya keren, indah tipikal Australia, tapi sepi," sambung Emil.

Pemindahan Ibu Kota Australia dari Sydney ke Canberra memang menghadapi tantangan. Profesor Michele Acuto, seorang pakar politik dan perencanaan kota dari Universitas Melbourne mengatakan bahwa kekuatan ekonomi Australia terlihat terpisah dari pusat kekuasaan politik (Canberra) lebih dari 100 tahun setelah pemindahan Ibu Kota dari Sydney ke Canberra.

4. Brasil

Selanjutnya, Emil mengatakan ibu kota Brasil, Brasilia juga gagal karena terlalu luas dan kurang manusiawi. Di Brasilia, orang-orang berjalan terlalu jauh sehingga kepanasan karena jaraknya yang berjauhan. Menurut Emil, jika sebuah kota tidak ada orang berjalan kaki, maka itu termasuk kota yang gagal.

Baca Juga: Erina Gudono Dilirik Maju Pilkada, Demokrat Bicara Soal Hak Politik: Jangan Dibatasi

Brasilia memang bukan kota yang sempurna. Walau terdapat gedung-gedung modern dan serba teratur, wilayah yang berpenduduk lebih dari 3 juta jiwa itu dianggap pengamatnya sebagai "kota yang cukup membosankan." Artinya kota Brasilia hanya dianggap hutan beton yang tidak memiliki gairah seperti perkotaan pada umumnya. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI